Padang, Gatra.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Barat (Sumbar) meluas lagi. Lokasinya di empat daerah, yakni Kabupaten Agam, Limapuluh Kota, Pesisir Selatan, dan Padang Pariaman.

 

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur menyebutkan Karhutla di Sumbar itu disebabkan cuaca panas yang terjadi hampir merata di seluruh daerah Sumbar. Akibatnya, api mudah membakar ketika adanya percikan.

 

"Dari 4 daerah itu, Kabupaten Agam terparah, tepatnya di Tanjung Mutiara. Hingga saat ini total lahan yang terbakar mencapai 25 hektar," ungkap Rumainur, Jumat (26/2).

 

Sementara untuk tiga daerah lainnya, seperti Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, dan Padang Pariaman, Karhutla yang terjadi luasnya rata-rata satu hingga dua hektar. Dengan demikian, kebakaran tersebut masih bisa dikendalikan dan ditangani.

 

Kendati bisa dikendalikan dengan penanganan oleh BPBD masing-masing daerah, langkah antisipasi juga perlu dilakukan, terutama kesadaran bagi masyarakat dan petani. Selain itu, pihak BPBD juga terus memantau dengan segala kemungkinan meluasnya Karhutla.

 

Sementara Kadis Kehutanan Sumbar, Yozarwardi menyampaikan, dalam kondisi suhu udara yang terbilang terasa sangat panas Sumbar potensi terjadinya Karhutla. Pihaknya terus memantau titik api (hot spot) dari Sipongi, yang terdapat 12 titik dengan kategori tingkat kepercayaan paling rendah.

 

"12 titik api itu, di Padang Pariaman, Agam, Limapuluh Kota, dan Kota Padang. Jadi kita antisipasi yang dilakukan melakukan patroli ke daerah rawan Karhutla, seperti di Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, Pasaman Barat, Dharmasraya, Pasaman, dan Agam," imbuhnya.