Home DPD RI News Penerimaan PPPK, Utamakan Guru Honorer

Penerimaan PPPK, Utamakan Guru Honorer

Banyumas, Gatra.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI perwakilan Jawa Tengah, Bambang Sutrisno, mendesak pemerintah untuk mengutamakan guru honorer berusia 35 tahun dalam skema penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Kata dia, langkah ini dilakukan untuk memberikan rasa keadilan. Pasalnya, saat ini masih banyak guru honorer yang sudah tertutup kesempatannya untuk menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) karena faktor usia, harus berhadapan dengan generasi muda atau fresh graduate.

Menurut dia, kondisi ini menciptakan ketidakadilan. Karenanya, dia mendesak agar pemerintah mengutamakan guru honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun dalam rekrutmen ASN jalur PPPK.

"Saya pikir tidak adil jika guru honorer yang sudah lama bekerja, puluhan tahun, harus diadu dengan fresh graduate. Mustinya pemerintah mengapresiasi dan menghargai pengabdian yang sudah dilakukan. Karenanya, skema PPPK harapannya dikhususkan untuk guru honorer yang peluang menjadi CPNS telah tertutup" tandas Bambang.

Bambang mengatakan itu setelah ia mendengarkan langsung aspirasi yang disampaikan oleh para pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Selain di Banjarnegara, Bambang juga berkunjung dan menyerap aspirasi di Kabupaten Banyumas.

Sementara, Ketua PGRI Kabupaten Banjarnegara Noor Tamami dalam kesempatan itu juga menyampaikan beberapa aspirasi dan permasalahan pendidikan yang ada di Banjarnegara. Di antaranya ia berharap Bambang Sutrisno dapat memperjuangkan agar kekurangan guru agama, minimnya tunjangan kepala sekolah dan tidak adanya tenaga administrasi di sekolah dasar dapat dipenuhi oleh pemerintah.

"Kami sangat berharap Pak Bambang karena beliau lahir dari rahim PGRI untuk bisa menyuarakan aspirasi kami di parlemen. Semoga aspirasi kami bisa didengarkan dan diperjuangkan,” kata Noor.

Selain melaksanakan serap aspirasi di Banjarnegara, Bambang juga melakukan tatap muka dengan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, ziarah ke makam Dr Sulistiyo dan diakhiri dengan serap aspirasi di Kabupaten Banyumas.


 

890