Home Kebencanaan Pemkab Inhu, Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Pemkab Inhu, Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Indragiri Hulu, Gatra.com - Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hulu (Inhu), Riau, menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) hingga Oktober 2021 mendatang.  Penetapan siaga karhutla itu dilakukan Plh Bupati Inhu, Hendrizal bersama dengan unsur Forkompimda. 
 
"Mulai hari ini hingga Oktober mendatang kita masuk dalam status siaga karhutla," ujar Plh Bupati Inhu, Hendrizal Selasa (2/3) di kantor bupati. 
 
Penetapan status siaga karhutla sendiri merunut dari ketentuan Peraturan Gubernur Riau (Pergubri) No 09 Tahun 2020 tentang prosedur tetap kriteria penetapan status keadaan bencana dan komando satuan tugas pengendalian bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.
 
"Dengan adanya karhutla saat ini di kabupaten kita di tiga kecamatan ini menjadi acuan untuk mentetapkan status menjadi siaga karhutla," ujarnya. 
 
Lebih lanjut Hendrizal mengatakan, dengan adanya rapat koordinasi penetapan status siaga karhutla saat ini dapat menguatkan sinergita dalam melakukan pencegahan, mitigasi, hingga quick respon dalam penanganan karhutla. 
 
Sementara itu berdasarkan data dari Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah  (KPBD) Inhu Erguspian terdapat beberapa titik api muncul tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Inhu.
 
"Sejumlah wilayah itu diantaranya, Desa Talang Jerinjing Kecamatan Rengat Barat dengan luas terbakar sekitar 2 hektar, Desa Kuala Mulia Kecamatan Kuala Cenaku sekitar 3 hektar dan Desa Tanjung Sari 5 hektar, Desa Sungai Raya berbatasan dengan Desa Rawa Mangun di Kecamatan Rengat sekitar 3 hektar," ujarnya 
 
Sejauh ini, kata Erguspian pihaknya juga terus melakukan upaya-upaya dalam rangka pencegahan Karlahut sesuai dengan enam point arahan Presiden RI kepada seluruh pemerintah dan masyarakat.
 
Kepala BMKG Japura Slamet Riyadi pada bulan Maret dan April potensi curah hujan diperkirakan meningkat meski dalam kategori normal. Kemudian akan mengalami penurunan curah hujan atau potensi kemarau yang diperkirakan terjadi pada bulan Mei hingga September.
 
"Untuk saat ini, dari hasil monitoring angin yang muncul diwilayah kita adalah angin barat. Tapi nanti di periode Mei angin yang muncul dari arah selatan menuju ke utara. Inilah yang nanti membawa musim kemarau di wilayah Inhu. Sedangkan berdasarkan rilis data, hari tanpa hujan telah muncul di beberapa wilayah yakni Kecamatan Peranap dan Kuala Cenaku," ujarnya

 

321