2_thumb.png "Istri Lettu Agam Disebut Sejak Awal Umbar Masalah Keluarga ke Media Sosial")
1_thumb.png "TNI AU Terjunkan Paket Bantuan BAZNAS untuk Palestina dari Udara")
_thumb.jpg "Ini Cerita Sekjen PDIP, Beberkan Curhatan Mensos Risma soal Bantuan Beras")
Pekanbaru,Gatra.com- Jelang alih kelolah Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina pada Agustus 2021, persoalan lingkungan muncul di area kerja Blok Rokan.
Diketahui, pada Sabtu (27/2) kebocoran melanda infrastruktur pipa di pelabuhan Chevron yang berlokasi di Kota Dumai. Imbas kebocoran tersebut membuat minyak tumpah ke laut lebih kurang 8 barel.
Sementara itu pada Senin malam (1/3) kebakaran hutan dan lahan menerpa kawasan hutan lindung PT Chevron di Kecamatan Rumbai Pesisir, kota Pekanbaru.
Terkait hal tersebut Manager Corporate Communication PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) , Sonita Poernomo, mengungkapkan pihaknya sudah melakukan tindakan atas kasus tumpahan minyak di Kota Dumai.
PT CPI segera memperbaiki pipa yang bocor dan memasang oil boom. Tindakan itu untuk mencegah penyebaran dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengisolasi dan mengumpulkan tumpahan, jelas Sonitha kepada awak media.
PT CPI juga telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak pemerintah terkait sehubungan kasus di Kota Dumai tersebut. Adapun kasus tumpahan minyak ke laut menjadi isu sensitif, terlebih ditengah meningkatnya isu perlindungan atas laut.
Hanya saja, hingga berita ini diturunkan PT CPI belum memberikan keterangan terkait kasus kebakaran hutan dan lahan di area PT CPI, yang berlokasi di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru. Diketahui, area hutan ini berbatasan dengan pemukiman warga.
Adapun kota Pekanbaru belakangan ini diterpa musim panas. Hal tersebut membuat sejumlah lahan di ibukota Provinsi Riau, rentan mengalami kebakaran. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru mencatat sejak Januari hingga Februari 2021, luasan kebakaran lahan telah mencapai 4,6 hektare.
