Home Ekonomi Dongkrak Merosotnya Ekonomi Imbas Pandemi Melalui IKM

Dongkrak Merosotnya Ekonomi Imbas Pandemi Melalui IKM

Grobogan, Gatra.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Komisi VI DPR RI semakin aktif menumbuhkan dan mengembangkan Wira Usaha Baru (WUB) sektor Industri Kecil Menengah (IKM) di daerah, khususnya di Kabupaten Grobogan, Blora, dan Rembang (Jawa Tengah) pada masa pandemi Covid-19.

Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia Sandang dan Kerajinan Kemenperin RI, E Ratna Utaningrum mengatakan, meski masa pandemi bukan masa yang mudah, pihaknya berupaya agar usaha IKM tetap maju, salah satunya dengan gencar menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek).

“Kita Berupaya agar usaha tetap maju dengan melakukan hal baik seperti pelatihan, Bimtek, dan peningkatan kapasitas. Mudah-mudahan pelaku IKM terus produktif, dan meningkatkan kapasitas produksinya, sehingga saatnya pasar sudah kembali normal dapat meningkatkan ekonomi,” ujarnya secara virtual, Senin (15/3).

Adanya Bimtek Penumbuhan dan Pengembangan WUB IKM itu sendiri dihelat di Fave Hotel Rembang dengan melibatkan puluhan peserta dari Kabupaten Grobogan, Blora, dan Rembang.

Baginya, sebanyak 4,1 juta populasi IKM akan memberikan dampak baik pada meningkatnya perekonomian di Indonesia, jika disentuh dengan benar. Jawa Tengah khususnya, memiliki kekayaan SDM maupun SDA yang cukup kompeten, sehingga perlu pengelolaan populasi IKM dengan benar.

“Kemenperin dan DPR RI adalah mitra kerja dalam mengembangkan IKM di daerah yang potensial. Kegiatan ini tidak akan terselenggara, kalau tidak ada pak Marwan Jafar. Sehingga kami sangat berterimakasih kepada beliau yang berkomitmen dan konsisten dalam mengembangkan pelaku IKM di Jawa Tengah,” paparnya.

Anggota Komisi VI DPR RI, Marwan Jafar menyebut, bimtek ini merupakan momentum yang sangat berharga untuk menjaga dan mendongkrak ekonomi yang mengalami dampak di tengah kondisi pandemi Covid-19.

“Munculnya IKM, UKM, koperasi, serta UMKM sangat berharga bagi ketahanan ekonomi nasional kita. Terutama untuk meningkatkan daya beli masyarakat, sekaligus untuk meningkatkan berbagai macam aktivitas di bidang industri,” bebernya.

Lanjutnya, IKM menjadi salah satu solusi di situasi pandemi seperti sekarang ini. Apalagi belum lama ini, Presiden RI Joko Widodo menyerukan untuk mencintai produk Indonesia. Sehingga peran IKM, UKM, koperasi, serta UMKM sangat berpengaruh terhadap arahan tersebut.

“Justru inilah saatnya. Hampir semua orang mengatakan untuk mencintai IKM, sejauh mana IKM bisa menjadi solusi di tengah daya beli masyarakat yang semakin merosot. Sebentar lagi puasa dan lebaran, aktivitas ekonomi sangat tinggi. Disini IKM menjadi solusi menurunnya daya beli masyarakat,” papar legislator asal Pati itu.

Marwan juga mendorong pemerintah daerah untuk mematenkan kekayaan intelektual bagi pelaku usaha. Sebagai bentuk proteksi dan keterpihakan akan produksi anak bangsa.

“Patenkan kekayaan intelektual daerah. Misalnya; lontong tuyuhan, batik lasem, nasi gandul, soto kemiri, dan sebagainya. Ini penting untuk situasi seperti ini. IKM yang kita punya kalau Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan banyak potensi. Hal-hal yang tadi harus dituntun untuk dipatenkan, pemda dan kepala dinas mengambil inisiatif, pusat juga membantu mengonekkan antar lembaga,” terangnya.


 

212