Home Hukum Rawan Keamanan, Pulau Terluar Sovia Lousia Perlu Perhatian

Rawan Keamanan, Pulau Terluar Sovia Lousia Perlu Perhatian

Mataram, Gatra.com- Pualu terluar di NTB yang diberi nama Sovia Louisa di wilayah Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, NTB patut menjadi perhatian Badan Keamanan Laut I(Bakamla) RI. Pasalnya pulau ini berada di daerah perbatasan dan posisnya merupakan pulau terluar di wilayah Lombok Barat bagian selatan yang juga rawan terhadap keamanan laut.

Dalam catatan sejarah pulau terluar ini menjadi benteng pertahanan Jepang pada zaman Perang Dunia ke II. Pantai terluar ini perlu menjadi perhatian Bakamla dalam mengambil kebijakan keamanan laut.

“Demikian juga pantai wilayah utara Pulau Lombok yang termasuk laut dalam pernah akan dijadikan Global hub untuk kilang minyak dan Pelabuhan internasional. Dalam perspektif pertahanan, kilang minyak itu sebagai pendamping Bontang juga lintas distribusi minyak mentah impor untuk Indonesia timur,” kata Sekretaris Daerah NTB HL Gita Ariadi, Rabu (17/3) di Mataram.

Gita Ariadi menambahkan, potensi ekonomi laut NTB, laut Lombok bagian barat adalah untuk konservasi dan wisata, wilayah selatan untuk potensi perikanan tangkap dan lobster sedangkan wilayah timur laut Lombok bervariasi perikanan, konservasi dan juga wisata yang dikelola dengan program industrialisasi.

“Sumber daya ala mini adalah medan pertemouran baru yang harus dipertahankan termasuk dari kerusakan oleh masyarakat sendiri dengan destructive fishing, penyelundupan dan lainnya yang diatur oleh Perda 8/ 2020,” kata Gita.

Ia juga menyebut ada pula Perda NTB terkait Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau pulau Kecil nonor 12/ 2017 sebagai acuan izin lokasi dan pemanfaatan ruang laut yang sedang menunggu integrasi perizinan antara zonasi dan RTRW yang selama ini diajukan melalui OSS (One Single Submission) yang diatur dalam UU Cipta Kerja.

“Begitupula dengan potensi pariwisata dengan Pelabuhan tikus yang seringkali menjual NTB sebagai tujuan wisata oleh agen perjalanan luar daerah. Pemprov meminta, Bakamla tidak terlalu mudah memberi izin fastboat yang membawa wisatawan dari Bali memasuki perairan Lombok,” ujarnya.

Sekda juga berharap agar Angkatan Laut yang sekarang sedang merekrut anggota, untuk memprioritaskan putra daerah dalam personel coastguard karena mereka lebih memahami lingkungannya dan sudah memiliki kemampuan maritime yang natural.

116