Home Kesehatan Aktif Reuni, Suami-Istri Covid, Meninggal Berurutan

Aktif Reuni, Suami-Istri Covid, Meninggal Berurutan

Tegal, Gatra.com- Satu keluarga yang terdiri dari suami-istri dan anak di Kota Tegal, Jawa Tengah terpapar Covid-19. Suami dan sang istri meninggal berurutan setelah sempat dirawat di rumah sakit.

Pasangan suami-istri tersebut diketahui berinisal S (50) dan M (49), warga Kelurahan Margadana, Kecamatan Margadana.

Kepala Puskesmas Margadana Wahidin membenarkanya adanya pasangan suami-istri yang meninggal setelah terpapar Covid-19 tersebut.

"Pertama suaminya dulu yang meninggal hari Senin (15/3), tiga hari kemudian istrinya meninggal. Selain positif Covid-19, istrinya juga punya komorbid DM (diabetes militus)," ujar Wahidin saat dihubungi Gatra.com, Sabtu (20/3).

Wahidin mengungkapkan, S sempat dirawat di RS Mitra Siaga Kabupaten Tegal selama satu hari. Sementara istrinya sempat dirawat selama tiga hari di RSI Harapan Anda Kota Tegal bersama anaknya, H (27).

"Anaknya ikut dirawat satu ruangan dengan ibunya karena ada gejala, tapi hari ini sudah diperbolehkan pulang karena sudah membaik walaupun masih positif. Dia sekarang isolasi mandiri di rumah," ungkapnya.

Menurut Wahidin, sebelum terpapar Covid-19 dan akhirnya meninggal, S dan M memiliki riwayat bepergian ke luar kota menghadiri acara reuni. Sepulang dari luar kota, mereka sama-sama mengeluh sesak nafas dan berdasarkan hasil tes swab, positif Covid-19.

"Berdasarkan keterangan dari anaknya, sebulan mereka ini bolak-balik hampir satu minggu sekali datang ke acara reuni SD, SMP, SMA di Tangerang, Bandung, terakhir di Semarang," ujarnya.

Wahidin menyebut, kedua anak S dan M sebenarnya sempat meminta agar orang tuanya tidak pergi ke luar kota karena khawatir dengan kondisi pandemi yang belum berakhir. Namun hal itu tak digubris S dan M.

"Dua anaknya kan sudah besar-besar jadi tahu. Mereka minta orang tuanya tidak usah ke luar kota, tapi orang tuanya tetap pergi. Nah, satu anaknya akhirnya ikut kena dampak (positif Covid-19) setelah di-tracing," ujarnya.

Menurut Wahidin, selain keluarga, pihaknya juga sudah melakukan tracing dan tes swab terhadap tetangga yang sempat kontak dengan pasangan suami istri tersebut untuk mengantisipasi penularan. Sejumlah tetangga diketahui ikut membantu membawa S ke rumah sakit saat mengeluh sesak nafas.

"Kalau dari keluarga ada dua yang di-tracing yaitu anaknya. Hasilnya satu orang positif. Kalau tetangga-tetangganya ada 15 orang yang di-tracing kemarin. Mereka saat ini isolasi mandiri di rumah sambil nunggu hasil swab," ujarnya.

Wahidin mengatakan, kasus tersebut harus menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Dia juga mengaku sudah memberikan sosialiasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mengawal pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, terutama dalam mengawasi warga yang baru pulang dari luar kota.

"Kami bersama lintas sektor sudah woro-woro, pokoknya kalau ada yang baru dari luar kota segera lapor ke PPKM Mikro, nanti tim PPKM segera lapor ke puskesmas untuk diswab, tapi mungkin warganya kecolongan, namanya di masyarakat, kadang ada yang tidak jujur," ucapnya.

31167