Home Ekonomi Ketemu Dubes Perancis, Khofifah Bahas Museum di Jatim.

Ketemu Dubes Perancis, Khofifah Bahas Museum di Jatim.

Surabaya, Gatra.com- Duta Besar Perancis untuk Indonesia Olivier Chambard melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya. Dalam agenda pertemuan tersebut, Chambard membahas kerjasama terkait industri fashion, budaya, makanan halal, dan teknologi alutsista berupa kapal selam.

"Kami berterimakasih karena mendapat kesempatan kerjasama di berbagai bidang dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Baik di bidang halal fashion, karena fashion mode ini juga terkait sekali dengan kebudayaan, kultur, dan ekonomi. Serta, di industri kapal selam dalam hal aspek teknologi terbaru," kata Chambard di Surabaya, Rabu (24/3).

Chambard tidak merinci wujud kerjasama apa saja yang akan dilakukan Perancis dan Jawa Timur pada bidang-bidang tersebut. Yang pasti, ranah kerjasamanya juga akan berkembang pada bidang pariwisata seperti pengembangan sejumlah museum di Jawa Timur.

Khofifah mengatakan, banyak museum di Jawa Timur yang memajang barang-barang koleksi bernilai historis tinggi. Mayoritas barang koleksi museum tersebut memajang benda-benda peninggalan kerajaan Majapahit mulai dari didirikan, hingga masa kejayaannya.

Ia mencontohkan warna bendera merah putih dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dahulu pernah digunakan oleh kerajaan Majapahit. Karena itu, dirinya berharap ada wujud kerjasama berupa revitalisasi bangunan museum yang dapat dilakukan dengan Perancis.

"Jawa Timur adalah bumi Majapahit, kerajaan Majapahit kekuasaannya melebihi luas wilayah Indonesia saat ini, dan Kerajaan Majapahit tersebut ada di Jatim, yaitu di Mojokerto. Jadi, saya juga ingin ada kerjasama untuk pengembangan museum yang bisa menggambarkan kebesaran Kerajaan Majapahit," kata Khofifah.

Selain museum, Khofifah juga sempat menawarkan kerjasama lain pada bidang yang sama. Yakni, kerjasama dengan Perancis berupa pengembangan potensi wisata alam di Gunung Ijen dan Gili Iyang di Madura.

Sementara itu, terkait mode atau fashion di Jawa Timur, ia juga berharap ada peran serta Perancis. Menurutnya, Perancis masih menjadi negara kiblat perkembangan fashion dunia. Ditambah, fashion halal sudah mulai menjadi industri yang juga mendunia.

"Saat ini industri halal sudah menjadi gaya hidup masyarakat dunia. Maka, dengan mengangkat industri halal khususnya di bidang fashion dan mode akan mampu meningkatkan sektor ekonomi kedua negara," tuturnya.

Lebih lanjut, Khofifah memapaparkan potensi ekonomi yang akan didapat dari serangkaian kerjasama tersebut. Pertama, potensi peningkatan ekonomi dari banyaknya usaha kecil menengah (UKM) dna industri kecil menengah (IKM) di Jawa Timur yang memproduksi barang-barang fashion.

Kemudian, situasi investasi di Jawa Timur yang tumbuh 33,8% (y-o-y) lebih tinggi dari nasional yang sebesar 2,1% (y-o-y) pada 2020. Sementara, pada tahun yang sama, nilai ekspor Jatim ke Perancis tercatat US$ 76,73 juta, sementara impor US$ 75,23 juta.

124