Home Kesehatan Vaksinasi Berdesakan, Kemenkes: Atensi Masyarakat Besar

Vaksinasi Berdesakan, Kemenkes: Atensi Masyarakat Besar

Jakarta, Gatra.com – Program vaksinasi yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia sudah mencapai tahap kedua dengan sasaran lansia dan pelayan publik. Vaksinasi tahap kedua ini sudah dilakukan sejak pekan ketiga bulan Februari lalu. Sementara vaksinasi tahap pertama, yang dimulai sejak pekan kedua Januari, sudah berakhir pada pertengahan bulan selanjutnya.

Meski demikian, vaksinasi tahap kedua ini menuai banyak komentar. Oleh banyak pihak, mobilisasi program ini dinilai terlalu mengundang banyak orang untuk berkerumun hingga berdesak-desakkan.

Plt. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Prima Yosephine, menanggapi persoalan ini dalam sebuah program talkshow virtual Bibir Covid (Bincang-bincang Seputar Covid-19) seri ke-XXVII yang bertajuk “Mengenal Pelbagai Jenis Vaksin Covid-19 yang Akan Beredar di Indonesia” yang digelar secara daring Kamis, (1/4).

Dalam pandangan Prima, adanya antrian vaksinasi yang berdesak-desakkan tersebut disebabkan oleh munculnya semangat mengikuti program vaksinasi yang tinggi dari masyarakat. “Dan ternyata ada atensi yang sangat besar, animo yang sangat besar dari masyarakat sehingga, apa namanya, pengen duluan gitu lho. (Ini) yang membuat adanya desak-desakan karena kurang jelasnya juga (dari) teman-teman yang membuka (program vaksinasi) terutama yang di sentra-sentra,” ujarnya.

Prima pun menyebut kalau penggunaan fasilitas-fasilitas kesehatan gedung yang bersifat statis bukan satu-satunya strategi yang diterapkan pemerintah untuk memuluskan jalannya program ini. “Kita juga membuka yang di luar. Jadi ada namanya sentra-sentra vaksinasi,” tambahnya.

“Nah, kebetulan memang beberapa sentra kemarin tidak memakai mekanisme untuk mengatur kedatangan (peserta vaksinasi). Jadi dibuka pengumuman, kemudian atensi masyarakat sedemikian besar, lalu langsung dateng gitu lho tanpa ada mekanisme pendaftaran dan sebagainya dulu,” terang Prima.

Ia pun menerangkan kalau pemerintah masih belajar dalam penanganan mobilisasi ini. “Mekanisme di lapangan kita (masih) learning by doing ini,” ujarnya.

Walau demikian, Prima pun menyebut kalau pelaksanaan program vaksinasi ini sudah semakin membaik dari waktu ke waktu. “Dan (seiring) berjalannya waktu sekarang sudah semakin rapi. Kita bekerja sama dengan ada yang namanya loket.com untuk mengatur kedatangan sasaran ke sentra-sentra sehingga tidak lagi terjadi kerumunan (dan) kita bisa mengatur dengan baik alurnya dan semuanya bisa terlayani,” jelasnya.

179