Home Ekonomi Perempuan Tani HKTI Sanggup Serap Panen Padi

Perempuan Tani HKTI Sanggup Serap Panen Padi

Karanganyar, Gatra.com - Organisasi Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (PT-HKTI) Jawa Tengah sanggup menyerap hasil panen petani dengan harga pantas. Ini merupakan alternatif cara mengatasi problem penyerapan Bulog yang belum merata. 
 
Ketua DPD Perempuan Tani HKTI Jawa Tengah Nur Faisah menyanggupi serapan gabah maupun padi petani di masa sulit seperti sekarang. Ia menyebut, harga gabah kering panen (GKP) sedang anjlok di kisaran Rp3.600 perkilogram. Padahal idealnya Rp4.300 perkilogram. 
 
"Harga beras di pasar stabil. Tapi anehnya, harga gabah petani malah anjlok. Ini diperparah MoU pemerintah dengan Thailand dan Vietnam terkait impor beras pada Juli. Pemerintah beralasan itu mengantisipasi kebutuhan pangan di masa pandemi. Tapi ternyata, panen kita surplus. Di Jateng saja, hasil panen masih bisa mencukupi selama dua tahun ke depan. Bulog memang menyanggupi menyerap panen padi sesuai HPP. Hanya saja belum merata. Sehingga kami (PT HKTI) siap ikut menyerap. Baik itu gabah atau beras dengan harga pantas sesuai HPP atau menyesuaikan," katanya usai melantik pengurus PT HKTI Karanganyar periode 2021-2026 di Karangpandan, Senin (5/4). 
 
Kapasitas serapan panen padi oleh organisasinya belum bisa dipastikan. Itu tergantung kemampuan di masing-masing DPC PT HKTI. Dalam hal ini, DPC tidak akan sendiri menyerapnya, namun didukung UMKM binaan. Nur mengatakan, pihaknya mengkomunikasikan gerakan serap panen padi petani oleh organisasinya guna mengantisipasi harga anjlok, ke dinas pertanian. Sehingga, Bulog tidak merasa sendiri dalam melaksanakan kewajiban tersebut. 
 
"Dinas supaya tahu. PT-HKTI juga bisa membantu penyerapan gabah. Petani jangan pasrah ke tengkulak dengan hanya dihargai murah," jelasnya.
Ketua HKTI Karanganyar Anung Marwoko mengatakan terus menginformasikan ke Bulog perihal lokasi lumbung padi. Harapannya, Bulog merapatkan penyerapannya ke sana. 
 
"Di Karanganyar, HKTI belum mampu untuk menyerap mandiri. Hanya menyambung keinginan petani agar diserap gabahnya oleh Bulog. Sebab belum merata. Bulog kami beri informasi daerah yang butuh diserap. Setelah datang, Bulog akan memberi penjelasan tentang syarat panenan dibeli agar memenuhi kriteria. Seperti kandungan airnya," katanya.
1117