Home Milenial PTM Secara Terbatas Bukan Sekolah Seperti Normal

PTM Secara Terbatas Bukan Sekolah Seperti Normal

Jakarta, Gatra.com - Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyebutkan bahwa penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang akan dilakukan secara Hybrid Learning atau Pembelajaran campuran memang akan menjadi tantangan utama kedepan. Hal ini pula yang tengah pihaknya siapkan, menjelang dibukanya PTM secara terbatas di bulan Juli 2021 mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana mengatakan, sebagai bentuk adaptasi terhadap model baru ini, pihaknya sejak Rabu (7/4) telah melakukan uji coba PTM secar terbatas di 85 sekolah. Tentunya, PTM secara terbatas yang tengah diujicobakan tidak akan memakai model yang sama ketika PTM dilaksanakan sebelum adanya pandemi.

"[PTM] ini tidak seperti normal, tetapi kami lebih mempersiapkan pembelajaran campuran. Disana, modelnya ada pembelajaran daring dan juga luring. Tentunya ini tantangan yang tidak mudah," kata Nahdiana dalam peluncuran Gerakan Guru Cerdas secara daring, Kamis (8/4).

Menurutnya, sosialisasi bahwa PTM yang dilakukan tidak akan sama kondisinya seperti sebelum pandemi pun masih menjadi PR bagi pihaknya. Masyarakat diminta harus memahami, jika nanti para pelajar sudah diarahkan untuk mengikuti PTM terbatas maka bukan berarti akan menjalani sekolah secara normal.

"Kami di DKI pun sejak Oktober sudah membuat perencanaan ketika sekolah kembali dibuka. Yang kita siapkan bukan hanya infrastrukturnya, tapi juga mempersiapkan kesiapan guru," bebernya.

Kesiapan guru untuk mengadaptasi dua model pembelajaran campuran, sambung Nahdiana, adalah hal yang paling penting. Kompetensi guru dan kepala sekolah adalah yang memegang peranan penting dalam PTM terbatas nantinya.

"Guru harus mempersiapkan mental dan niat yang kuat untuk membuat materi ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Makanya, kami mengapresiasi kerjasama dalam Gerakan Guru Cerdas, yang merupakan gerakan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menguasai pembelajaran campuran. Harapannya, gerakan ini mampu terjadi sebuah transformasi kemampuan guru," pungkasnya.

102