Home Ekonomi Gubernur Edy Tawarkan Empat Langkah Pulihkan Ekonomi

Gubernur Edy Tawarkan Empat Langkah Pulihkan Ekonomi

Medan,Gatra.com - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menawarkan empat langkah pemulihan ekonomi, khususnya menjelang lebaran. Empat langkah tersebut diharapkan dapat menjadi solusi untuk menjadi jembatan untuk perbaikan terhadap ekonomi rakyat di masa pandemi Covid-19.

Empat langkah pemulihan ekonomi tersebut diutarakan mantan Ketua Umum PSSI itu saat memberikan sambutan di acara Rapat Koordinasi High Level Meeting TPID dan Peluncuran Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah Sumut di Ballroom Adimulya Hotel Medan, Jumat (9/4).

Edy menyebut, empat langkah tersebut meliputi percepatan serapan APBD Kabupaten/Kota, pengawasan distribusi bahan pangan, memastikan ketersediaan bahan pangan dengan harga terjangkau, dan penyesuaian Pemungutan Pajak Bahan Bakar Kendaraan (PBBKB).

Untuk serapan anggaran APBD, Edy mendorong Pemkot/Pemkab mempercepat tender-tender dan juga belanja daerah. Serapan anggaran APBD akan menjadi stimulus ekonomi di masing-masing daerah, sehingga membantu pemulihan ekonomi. Sedangkan penyesuaian PBBKB dilakukan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga pemerintah bisa meningkatkan serapan anggarannya dan menghindari deflasi.

"Pemkab/Pemko harus lakukan percepatan serapan anggaran, karena hal itu akan menjadi stimulus ekonomi di daerah kita masing-masing. Penyesuaian PBBKB juga dilakukan untuk itu, agar serapan anggaran di Sumut lebih besar, sehingga kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kita dan menghindari deflasi berat," ujar Edy Rahmayadi.

Kemudian, lanjut Edy, pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan bahan pangan dan memonitor harga. Karena, harga bahan pangan biasanya melonjak menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Sumut sendiri cukup baik dalam memproduksi kebutuhan pangan seperti beras, cabai merah, cabai rawit, daging ayam, telur ayam dan minyak. Bahkan, keenam bahan pangan ini surplus.

Tetapi, untuk bawang merah, Sumut baru mampu memproduksi 64% dari total kebutuhan, sedangkan bawang putih 4,6%, gula pasir Sumut 100% memasok dari luar daerah. Untuk memastikan ketersediaan bahan pangan dan harga yang terjangkau perlu dilakukan monitoring pada sektor distribusinya. Edy Rahmayadi berharap, Tim Satgas Pangan bisa bekerja ekstra untuk memonitor distribusi bahan pangan.

"Kita banyak yang surplus, jadi harusnya tidak ada alasan yang surplus naik harganya, walau ini menjelang Ramadan dan Lebaran, bila naik drastis berarti ada masalah entah itu distribusi atau permainan tengkulak, Satgas Pangan perlu memonitoring ketat hal ini. Kalau harganya melonjak bisa-bisa masyarakat tak mampu beli dan kita mengalami deflasi," kata Edy.

Ketersediaan bahan pangan dan harga berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi, terlebih di Sumut yang terdampak Covid-19 sejak tahun lalu. Kuartal IV tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Sumut sudah terkontraksi 2,21% year on year (yoy). Edy Rahmayadi berharap kuartal I tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Sumut diharapkan mampu mencapai 0%.

"Kita harus bekerja sekuat tenaga agar kuartal I tahun ini paling tidak pertumbuhan ekonomi kita mencapai 0%, karena itu empat langkah ini kita ambil," katanya.

178