Home Kesehatan Menkumham: ASEAN Butuh Kerjasama Global Lawan COVID-19

Menkumham: ASEAN Butuh Kerjasama Global Lawan COVID-19

Jakarta, Gatra.com - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Hamonangan Laoly mengungkapkan bahwa negara-negara di ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) membutuhkan kerjasama internasional guna menghadapi pandemi COVID-19. "Kita [ASEAN] membutuhkan kerjasama internasional guna menghadapi pandemi ini, diperlukan upaya global sehingga kita dapat bertahan dari pandemi yang mengerikan ini," ucapnya. 

Hal itu disampaikannya dalam konferensi internasional pertama tentang hukum dan HAM (Hak Asasi Manusia) pada tahun 2021 secara daring dan disiarkan langsung via Zoom serta kanal YouTube Fakultas Hukum UKI Jakarta pada Rabu pagi, (14/4). Konferensi itu digelar oleh Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (FH UKI) bertajuk "Keberagaman ASEAN dan prinsip-prinsipnya menuju integrasi hukum ASEAN di era pandemi".
 
Menurut Yasonna, tema konferensi tersebut relevan dengan situasi pandemi COVID-19 di dunia. Yakni, memiliki tantangan terbesar bagi semuanya, meliputi pemerintah, dan juga masyarakat sipil. 
 
Ia mengatakan, bahwa ASEAN terbukti efektif memainkan peran penting sebagai organisasi regional dalam usaha untuk mengatasi serangkaian dampak ekonomi, serta sosial dari pandemi global tersebut. Seraya menambahkan, "Mereka [ASEAN] mempunyai tantangan dari negara-negaranya. Namun, ada sedikit peluang agar ASEAN dapat mempererat solidaritasnya dan berkolaborasi," tutur Yasonna. 
 
Ia juga menerangkan bahwa ASEAN merupakan kawasan pertama yang terdampak dalam kondisi ekonomi serta sosial. Jika ada yang terlibat, seorang anggota pengelola melakukan atas konsensus konsultasi dan prinsip non-intervensi. Persetujuan ini telah diakui oleh cara-cara ASEAN. Cara yang juga melayani Asia Tenggara.
 
53 tahun sejak didirikannya asosiasi tersebut pada tahun 1967 silam, kata Yassona, kerjasama ASEAN telah berkembang secara positif, termasuk kerja sama yang terdepan. Integrasi ASEAN pun telah diatur guna mencapai tujuan komunitas ASEAN pada tahun 2025 mendatang. 
 
"Integrasi ASEAN hendak tampak berjalan dikarenakan pasar akan lebih besar. Dan 10 negara anggota yang aktif sebagai satu kesatuan ASEAN, memiliki kebijaksaan yang lebih kuat di ranah mancanegara," pungkasnya. 
267