Jakarta, Gatra.com - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Ersento Maraden Sitorus menyebutkan bahwa akan terjadi perubahan di dalam kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Hal ini menurut Fernando masih berkaitan dengan akan munculnya Kemdikbud-Ristek (penggabungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi) dan Kementerian Investasi.

Berdasarkan keterangan tertulis yang didapat penulis pada Kamis (15/04), Fernando berpendapat bahwa Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti akan dipilih sebagai Menteri di Kemdikbud-Ristek. Menurut sepenuturannya, Abdul sebelumnya sempat menolak sebagai Wakil Menteri Pendidkan.

Bahlil Lahadalia menurut Fernando akan diposisikan di kementerian baru, yakni Kementerian Investasi. Adapun alasan mengapa Fernando menyebut Bahlil sebagai menteri adalah kinerjanya dalam memimpin Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menurutnya cukup baik.

"Selama memimpin BKPM Bahlil sudah cukup baik. Selain itu juga Bahlil selama ini merepresentasikan perwakilan dari Papua," ujar Fernando dalam keterangan tertulism

Fernando juga berpendapat bahwa Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi patut diganti dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo. Menurutnya, Doni memiliki kinerja yang baik dalam mengemban tugasnya sebagai Kepala BNPB dan penanggulangan Covid-19 di Indonesia.

Muhadjir Effendi yang sekarang menjadi Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan juga berdasarkan pengamatan Effendi berkemungkinan besar akan diganti oleh Zulkifili Hasan (Zulhas).

"Kemungkinan besar Partai Amanat Nasional akan masuk kabinet dengan menempatkan Zulkifli Hasan menggantikan Muhajir Effendi menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan," ujar Fernando.