Home Politik Mata Dewa Klaim Sebagian Besar Warga Wadas Setuju Quarry

Mata Dewa Klaim Sebagian Besar Warga Wadas Setuju Quarry

Purworejo, Gatra.com- Persoalan pengambilan quarry untuk proyek Bendungan Bener sepertinya hampir menemui titik terang. Sejumlah warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah  yang ditunjuk sebagai tempat pengambilan batu menyatakan setuju.
 
Mereka tergabung dalam Komunitas Masyarakat Terdampam Desa Wadas (Mata Dewa) menyatakan bahwa, dari 448 pemilik yanah terdampak quarry, 70% menyatakan setuju. "Data tersebut sudah kami rangkum dari jumlah KTP dan SPPT yang diserahkan oleh pemiliknya," jelas Sabar, Ketua Mata Dewa saat jumpa pers di RM Mbok Sastro Purworejo, Selasa sore (20/4).
 
Sabar melanjutkan, memang di desanya masih ada yang tidak setuju. "Kami tegaskan, Mata Dewa bukan untuk jadi tandingan Gempa Dewa,  tetapi intinya untuk  menolong masyarakat. Ada sebagian besar masyarakat yang sudah mau tananhnya dijadikan quarry untuk proyek Bendungan Bener," tegas Sabar.
 
Sesuai dengan penetapan lokasi (Penlok) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, ada sekira 600 bidang tanah dengan luas 160 hektar yang akan terdampak. Sabar menjelaskan mengapa baru sekarang warga yang setuju buka suara. "Dengan masalah ini,  kami berhati-hati,  tidak gegabah,  dan tidak mau grusa grusu. Masalah ini riskan,  banyak masyarakat yang belum memahami. Saat ini, kami dianggap makelar tanah,  dianggap mencari keuntungan pribadi. Sebelumnya kami sidah bertemu dengan Pak Camat dan anggota DPRD untuk menentukan sikap. Inilqh sikap kami," ungkapnya.
 
Sepengetahuan Sabar, sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), Bendungan Bener tidak akan berhenti hanya karena penolakan. Mata Dewa juga menerangkan bahwa, penolakan terjadi karena mereka takut akan kehilamgan mata pencaharian yang mapan. 
 
"Mereka (penolak) waktu sosialisasi tidak mau mendengarkan atau tidak mau tahu sosialisasi isinya apa. Saya tidak mengaku orang pintar. Warga yang mau menerima pun sudah berembug tanpa paksaan. Alhamdulillah teman-teman bisa mengumpulkan sekitar 300 lebih warga yang setuju tanahnya diambil."
 
Sabar pun berharap agar jika memang masuh ada yang menolak, lakukan dengan cara yang benar. Jika menerima juga harus dengan cara yang benar. Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat yang menolak quarry di Desa Wadas, Moh Suud atau Uud, ketika dihubungi melalui pesan singkat belum bersedia memberikan keterangan.
 
"Maaf, belum kami menjawab, alangkah baiknya informasi soal 70% itu kami perlu tahu soal kebenarannya. Karena hingga sekarang mayoritas warga Desa Wadas menolak penambangan (quarry)," kata Uud singkat.
3422