Jakarta, Gatra.com – Baru berusia lima tahun, Halodoc dinilai sukses dalam mengatasi permasalahan akses kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Dalam peringatan hari ulang tahun kelima dari perusahaannya, CEO sekaligus Co-founder Halodoc, Jonathan Sudharta, membeberkan segala hal yang telah diraih Halodoc sejauh ini. “Memang setiap tahun itu ada milestones yang kita coba capai bersama,” ujar Jonathan dalam konferensi pers virtual yang digelar pada Rabu, (21/4).

Halodoc sendiri lahir pada 21 April 2016. Kemudian setahun kemudian, telehealth ini melakukan integrasi dengan perusahaan teknologi Gojek. Di tahun 2018, aplikasi kesehatan terpadu berbasis daring ini bekerja sama dengan ratusan rumah sakit di seluruh Indonesia.

Penilaian pengguna layanan Halodoc pun mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. “Rating Halodoc sendiri kalo kita lihat dari tahun 2017 sampai sekarang, kita tumbuh dari yang tadinya 4,0, sekarang menjadi 4,8,” terang Jonathan. Angka pengguna Halodoc per bulan melesat tinggi. “Sekarang pengguna aktif adalah 20 juta pengguna per bulan,” jelas Jonathan.

Halodoc pun mengklaim berhasil memberikan akses kesehatan bagi seluruh masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Akses-akses kesehatan yang didapatkan oleh masyarakat tersebut berupa dokter spesialis, dokter umum, hingga apotik.

Berkat bantuan teknologi dan bantuan moral dari para pemangku kebijakan negara, Halodoc sukses mengatasi rintangan-rintangan seperti geografi Nusantara yang luas dan akses kesehatan yang belum merata.

Kemutakhiran teknologi memungkinkan pengguna layanan Halodoc mendapat akses kesehatan melalui beberapa klik di layar telepon pintar saja. “Dengan mudah mereka bisa menggunakan teknologi di genggamannya di Halodoc,” pungklas Jonathan.