New Delhi, Gatra.com- India telah melaporkan lebih dari 300.000 kasus virus Corona baru dalam 24 jam. Kasus yang terjadi dalam satu hari tersebut merupakan kasus terbesar dari seluruh tempat yang ada di dunia sejak pandemi virus korona pertama kali melanda.
Dilansir dari Sky News, Kementerian Kesehatan India menyebutkan, terdapat 314.835 kasus baru pada Kamis (22/04). Jumlah tersebut melampaui rekor dunia kasus di Amerika Serikat, yakni 297.430 pada Januari lalu.
Sehari sebelumnya, India telah melaporkan 295.041 kasus COVID-19 baru. Jumlah kematian di India naik 2.104 kasus dengan total keseluruhan 184.657 kasus.
Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan bahwa awal pekan ini, India sedang menghadapi "badai" virus korona yang membuat sistem kesehatan negaranya kewalahan.
Rumah sakit menghadapi kekurangan tempat tidur dan oksigen yang parah. Adapun beberapa rumah sakit swasta di Kota Delhi memberi peringatan bahwa pasokan gas mereka kurang dari dua jam.
Orang-orang berdesakan di fasilitas pengisian ulang oksigen, mencoba mengisi tabung oksigen kosong untuk kerabat di rumah sakit.
Sedikitnya 22 pasien di India barat meninggal pada hari Rabu ketika suplai oksigen untuk ventilator mereka habis karena kebocoran. Bahkan ada contoh penjarahan kapal tanker oksigen.
Modi telah dikritik karena mengizinkan pertemuan besar seperti pernikahan dan festival di mana orang banyak dapat berbaur di ruang terbatas. Dia juga berbicara dalam kampanye politik untuk pemilihan umum kepada jutaan orang.
Meskipun rumah sakit sedang berjuang, Modi mengatakan awal pekan ini bahwa pemerintah negara bagian tidak boleh memaksakan lockdown yang keras. Sebaliknya, dia menyarankan untuk menerapkan zona penahanan mikro dalam upaya menghindari kerusakan ekonomi.
Tetapi negara bagian Maharashtra telah memperketat pembatasan, setidaknya pada awal Mei nanti. Produser dan Reporter India Neville Lazarus menuturkan bahwa jumlah kasus yang rendah di bulan-bulan musim dingin telah membuat orang percaya bahwa pandemi telah berakhir. Pembukaan pasar, perayaan, normalitas, tingkat kematian yang rendah dan vaksinasi membuat orang India lengah.
