Home Ekonomi Di Siak, Duit Peremajaan Sawit Belum Ada yang Cair

Di Siak, Duit Peremajaan Sawit Belum Ada yang Cair

Siak, Gatra.com- Bantuan duit Rp30 juta per hektare untuk peremajaan sawit rakyat (PSR), belum ada yang cair di Kabupaten Siak, Riau. Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Muhammad Ihsan mengatakan, di Kabupaten Siak hanya enam kelembagaan (koperasi/Gapoktan) pertanian sawit yang mengikuti program peremajaan sawit tersebut.
 
Proses keenamnya pun baru di tahap pemberkasan untuk mengajukan duit peremajaan sawit ke Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). "Belum ada yang cair. Hanya 6 kelembagaan yang mengikuti PSR tahun ini," kata Ihsan belum lama ini kepada Gatra.com.
 
Keenamnya yakni Koperasi Sawit Sejahtera dan Koperasi Emas Bersama di Kecamatan Kandis. Lalu, Gapoktan Pandan Jaya, di Empang Pandan Koto Gasib, Gapoktan Buana Bersama Kecamatan Dayun, Kelompok Tani Maju Bersama Dayun dan Kelompok Tani Mulyo.
 
"Jadi, dari keenam kelembagaan itu, ada yang pengusulan tahap dua. Misalnya, Gapoktan Pandan Jaya. Sejumlah anggota Gapoktan ini, di tahap satu kemarin sudah ada yang cair, lalu mereka mengusulkan lagi tahap dua. Bukan anggota yang sudah cair kemarin yang diusulkan, namun masih ada anggota Gapoktan tersebut sebelumnya tidak masuk di tahap satu karena kuota, maka di usulkan kembali pada tahap ini," jelasnya.
 
Hal serupa terjadi tidak hanya di Gapoktan Pandan Jaya, kedua koperasi di Kecamatan Kandis juga demikian. Lain halnya dengan Kelompok Tani Maju Bersama di Dayun, di sini baru tahap verivikasi lahan dan baru mengikuti tahap pertama.
 
"Jadi, yang sudah cair tahap pertama, tak bisa lagi mengajukan tahap dua. Sebab sistem di pusat membaca nomor induk KK dan KTP si pengaju. Batasnya per kepala keluarga atau per orang hanya 4 hektare. Kalau per kelembagaan, minimal 50 hektare atau 20 petani. Maksimalnya bebas. Makin banyak makin bagus," kata dia.
 
Dikatakan Ihsan, kedua koperasi di Kecamatan Kandis tadi pada tahap dua ini mengusulkan 202 hektare lahan yang akan direplanting. Sementara Gapoktan Pandan Jaya, 96 hektare kebun plasma yang akan di replanting.
 
"Potensi paling besar itu memang di Gapoktan Pandan Jaya. Potensi ikut PSR di sini Kurang lebih ada 926 hektare. Tahap satu kemarin saja, Gapoktan ini mengajukan 122 hektare. Artinya, masih ada sisa 700 hektare lagi belum direplanting," kata dia.
 
Kendati belum ada yang cair tahap dua ini, Ihsan memastikan tahun ini semua kelembagaan yang mengajukan bantuan tersebut akan cair. "Tahun ini sudah pasti cair. Tapi soal kapan waktunya, kita belum bisa jawab. Sebab, pencairan akan serentak seluruh Indonesia," kata dia.
629