Home Kesehatan Pentingnya Imunisasi Investasi Seumur Hidup

Pentingnya Imunisasi Investasi Seumur Hidup

Jakarta, Gatra.com- Wakil Menteri Kesehatan Kesehatan RI, Dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD. Ph.D mengatakan bahwa Pemerintah berupaya dalam mengimunisasi seluruh anak Indonesia. Dalam melakukan imunisasi, setiap biaya sebesar US$1 akan mengembalikan hasil sebesar US$16.

“Beberapa imunisasi juga berlaku untuk seumur hidup,” ujar Dante dalam Webinar "Pekan Imunisasi Dunia, Imunisasi Menyatukan Kita", Rabu (28/4).

Pernyataan Wamenkes ini untuk mengingatkan bahwa imunisasi merupakan hak dasar anak. Hak untuk tetap sehat dan tumbuh berkembang.

Namun pandemi Covid-19 menyebabkan banyak hambatan bagi orang tua serta para dokter dan penyedia layanan kesehatan dalam melaksanakan pelayanan imunisasi. Kementerian Kesehatan melaporkan setidaknya 83,9% pelayanan kesehatan terkait imunisasi anak di Indonesia terhenti akibat pandemi.

President Director MSD Indonesia, George Stylianou menambahkan, imunisasi adalah untuk melindungi generasi mendatang masyarakat Indonesia, terutama saat terjadi pandemic Covid-19. Masyarakat perlu diberikan pemahaman mengenai imunisasi agar 1,5 juta anak di dunia yang meninggal setiap tahun karena Campak, Gondongan, Rubela, Cacar Air bisa dicegah.

“Imunisasi lengkap anak di Indonesia menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan anak-anak kita mendapatkan perlindungan terbaik,” paparnya

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Bersatu Sehatkan Indonesia, Prof. DR. Dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI, FACP memaparkan, setiap akhir bulan April menjadi Hari Imunisasi Sedunia yang kali ini bertepatan dengan adanya pandemi Covid-19.

Cakupan imunisasi baik untuk anak maupun orang dewasa menurun. Padahal penurunan ini pada Beberapa penyakit tertentu bisa menimbulkan outbreak atau kejadian luar biasa.

WHO mengingatkan, meskipun dalam masa pandemi, imunisasi penyakit yang bukan Covid tetap harus dijalankan dan dikejar cakupannya, jangan sampai menurun. “Semua pihak baik tenaga kesehatan, pemerintah dan kita sendiri harus bekerjasama untuk hal ini,” ujarnya.

Sekretaris Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. DR. Dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si memberikan data Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) 2020 hanya sebesar 45% anak yang terjangkau. “Selama pandemi ini karena sekolah tutup, cakupannya kurang dari separuh target," katanya.

Ada risiko ancaman akan anak yang belum diimunisasi. "Jadi separuh dari anak-anak berisiko tertular berat karena belum imunisasi,” tuturnya.

145