Home Kesehatan Ratusan Keluarga Menolak Imunisasi Polio

Ratusan Keluarga Menolak Imunisasi Polio

Karanganyar, Gatra.com - Sekitar 700 keluarga asal Jatiyoso dan Tawangmangu, Karanganyar, Jateng menolak imunisasi polio program pekan imunisasi nasional (PIN). Jumlah penolak imunisasi anak dari tahun ke tahun terus bertambah.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Warsito mengatakan penolak imunisasi di Kecamatan Jatiyoso terkonsentrasi di Desa Beruk. Sedangkan penolak imunisasi dari Kecamatan Tawangmangu terkonsentrasi di Kelurahan Kalisoro dan Kelurahan Blumbang.

"Dari tahun ke tahun bukannya menurun tapi cenderung bertambah. Perkiraannya sekarang sampai 700 keluarga dari dua wilayah itu menolak imunisasi. Kami sudah coba pendekatan tapi ini masalah keyakinan mereka," kata Warsito, Rabu (17/1).

Para penolak imunisasi itu tidak lantas mengurangi target jumlah sasaran. Di PIN polio di Karanganyar, DKK menarget imunisasi ke 98.403 anak usia 0-7 tahun 11 bulan. Bidan desa dan petugas puskesmas memiliki data by name dan by addres sasaran imunisasi polio tahap I yang diberikan 15-20 Januari 2024 dan tahap II pada 19-25 Februari 2024.

"Imunisasi tetes ke anak yang sama dalam dua tahap itu," katanya.

Tim membuka posko PIN di kantor kelurahan/desa dan jemput bola ke TK/KB sesuai jadwal. Baru kemudian menyisir rumah ke rumah yang belum mengikuti PIN. Formulir penolakan telah disiapkan bagi keluarga yang tak responsif program pemerintah ini.

"Ada formulirnya. Berisi tak akan menyalahkan pemerintah apabila anaknya terserang polio dan mengupayakan mandiri pengobatannya. Kami sudah berusaha mencegah penyakit polio melalui imunisasi gratis," katanya.

Lebih lanjut dikatakan, formulir berisi penolakan itu dikirim ke Kemenkes. Upaya selanjutnya, pemerintah membentuk forum masyarakat peduli imunisasi di dua kecamatan itu.

"Pemerintah tidak bisa memaksa mereka ikut imunisasi. Akhirnya membentuk forum. Biar lingkungannya yang membujuk," katanya.

Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi tak memungkiri adanya kelompok tertentu menolak imunisasi. Meski jumlahnya tak banyak, namun potensial berdampak masif jika anak-anak dari kelompok itu terserang polio dan penyakit lainnya.

"Promosi kesehatan perlu lebih digencarkan. Surat pernyataan dari penolak imunisasi hanya instrumen," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Purwati mengajak warga karanganyar untuk mencegah buah hatinya agar tidak terkena penyakit Polio dengan cara mengikuti vaksin polio secara gratis yang digelar serentak di kantor kelurahan/desa.

"Vaksin polio ini berbentuk tetesan maka diharapkan menjadi lebih mudah dalam pengaplikasiannya dan tidak memberikan efek samping. Ayo warga karanganyar pastikan buah hati kita usia 0-7 tahun 11 bulan mendapatkan obat tetes vaksin polio," pintanya.

828