Home Milenial Malam Nuzulul Quran, Kaum NW Doakan Indonesia Bebas Covid

Malam Nuzulul Quran, Kaum NW Doakan Indonesia Bebas Covid

Lombok Timur, Gatra - Sebanyak 10 ribuan santri santriwati dan kaum Nahdliyin Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PB NW) seluruh Indonesia, hadir di Masjid Jamiq Maahad Quran Wal Hadis, Pondok Pesantren Syeikh Zainuddin Abdul Majid, Anjani, Lombok Timur, Kamis (30/4) mendoakan agar bangsa ini segera keluar dari berbagai krisis dan Covid-19.

Kegiatan tersebut berjalan secara offline dan online, atau menaati protokol kesehatan (Prokes) ini dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, yang menikuti kegiatan ini secara daring.Ia mengajak para santri berdoa agar negara Indonesia, aman tenteram, terhindar dari marabahaya dan wabah Covid-19 segera berlalu.

"Mari kita bersama berdoa di bulan Ramadhan ini, bulan turunnya Alquran, bulan kemerdekaan bangsa kita, semoga negara Indonesia aman tenteram, terhindar dari marabahaya dan wabah Covid-19 segera berlalu," kata Muhadjir Effendy keoada puluhan rubusaat menghadiri peringatan Nuzulul Quran yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW), Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) Kamis (29/4).

Kegiatan ini dirangkai dengan pembacaan Al-Qur'an dengan 10 ribu peserta se-Indonesia secara offline dan online. Kegiatan offline dipusatkan di halaman Masjid Jamik Mahad Darul Quran wal Hadits NW Anjani, Lombok Timur dengan peserta terbatas dan melaksanakan prokes Covid-19.

Menko PMK mengaku bahagia bisa hadir walaupun tidak secara langsung bersama para Tuan Guru para santri Pondok Pesantren Syekh Zainuddin Anjani dalam acara Nuzulul Quran. "Berbahagia juga rasanya bisa bersilaturrahim dengan keluarga besar Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid, selaku pahlawan nasional, dan pendiri organisasi Nahdlatul Wathan yang selalu bersama pemerintah dalam membangun negara, dan bangsa," ungkapnya.

Menurut mantan Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini, tegaknya agama Islam di nusantara adalah karena eksisnya pondok pesantren. Eksistensi pondok pesantren bermakna eksistensi agama Islam. Kekuatan pesantren telah terbukti merupakan poros tegaknya negara. Laskar pesantren telah melahirkan kekuatan besar yang mampu mengusir penjajah.

"Dalam sejarah Indonesia perayaan heroik hari pahlawan tidak bisa dilepaskan dengan hari Santri Nasional. Kepahlawanan santri adalah nasionalisme terdepan dalam perjuangan bangsa Indonesia," kata Muhajir.

Dikatakan, jika seluruh santri di Indonesia, mengingat tentang proklamasi kemerdekaan maka pasti di setiap ramadhan para santri akan merayakan hari lahir bangsa Indonesia karena pembacaan proklamasi kemerdekaan republik Indonesia oleh Soekarno, dan Hatta terjadi pada 9 Ramadhan 1364 hijriah.

Muhadjir mengingatkan para santri dan para pengasuh untuk senantiasa menjunjung tinggi rasa persatuan, dan kesatuan sebagai bangsa yang majemuk, menghargai perbedaan, dan selalu bersikap tasamuh yakni menghormati ragam kepercayaan, dan menghargai kekayaan pendapat.

"Hanya dengan persatuan dan kesatuan lah kita bisa membangun bangsa ini dengan sebaik-baiknya. Saya berbangga hati karena organisasi NW telah berkiprah lama menjadi mitra pemerintah,” ujar Muhajir.

106