Kupang, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebut, Nilai Tukar Petani (NTP) di Pulau Komodo tersebut pada April 2021 merosot sebesar 0,29.

"Penghitungan nilai tukar petani ini mencakup 5 sub sektor. Meliputi sub sektor padi dan palawija. Berikutnya hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan ,” kata kepala BPS Provinsi NTT, Darwis Sitorus ( 3/5).

Darwis merincikan, NTP NTT, sebesar 94,38 dengan NTP masing-masing tercatat sebesar 93,65 untuk sub sektor tanaman padi-palawija (NTP-P), 104,03 untuk sub sektor hortikultura (NTP-H).

“Sementara 90,52 untuk sub sektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-TPR), sub sektor peternakan (NTP-Pt), 93,12, dan sub sektor perikanan (NTP-Pi), 102,22 ,” jelas Darwis Sitorus.

Dia menyebut, dibanding Maret lalu, NTP April tahun ini terjadi penurunan 0,29 persen. “ Penurunan indeks harga ini disebabkan oleh penurunan harga komoditas tingkat petani,” katanya.

Di daerah perdesaan yang ada di NTT, lanjut Darwis, terjadi inflasi 0,13 persen. “Ini dipengaruhi oleh perubahan harga pada rekreasi, olahraga dan budaya serta makanan, minuman dan tembakau ,” kata Darwis.