Home Gaya Hidup Ini Dia 6 Guru Besar Calon Rektor UIN Suska, Ada Ketua MUI

Ini Dia 6 Guru Besar Calon Rektor UIN Suska, Ada Ketua MUI

Pekanbaru,Gatra.com- Ketua Penjaringan Bakal Calon Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska), Dardiri MA, mengatakan sebanyak enam akademisi telah lolos dalam tahapan verifikasi dokumen bakal calon rektor UIN Suska. 
 
Menurutnya dari enam akademisi tersebut terdapat satu orang yang berasal dari luar instansi UIN Suska, sisanya merupakan orang yang karib dengan kampus tersebut. 
 
"Enam pendaftar ini kita tetapkan semuanya memenuhi persyaratan untuk menjadi Calon Rektor UIN Suska Riau periode 2021-2025," kata Dardiri melalui keterangan tertulis,Rabu (5/5). 
 
 Adapun keenam calon rektor tersebut adalah sebagai berikut.
 
1. Prof. Dr. H. Salfen Hasri MPd asal institusi UIN Suska Riau.
 
2. Prof. Dr. Hairunas MAg, asal institusi UIN Suska Riau.
 
3. Prof. Dr. H. Ilyas MAg, asal institusi UIN Suska Riau.
 
4. Prof. Dr. H Akbarizan MAg MPd, asal institusi UIN Suska Riau.
 
5. Prof. H. Raihani MEd PhD, asal institusi UIN Suska Riau.
 
6. Prof. Dr. Muhajirin MA, asal institusi UIN Raden Fatah Palembang.
 
Sebagai informasi, Prof. Salfen Hasri, saat ini menjabat sebagai Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Suska Riau. Sedangkan Prof Khairunnas Rajab merupakan Dekan Fakultas Psikologi UIN Suska Riau.
 
"Adapun Prof Ilyas Husti pernah menjabat sebagai Direktur Pasca Sarjana UIN Suska dan pernah menjadi Wakil Rektor UIN Suska. Saat ini Ilyas Husti juga menjabat sebagai Ketua MUI Riau," jelas Dardiri. 
 
Selanjutnya adalah Prof Akbarizan yang merupakan mantan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska. Sementara Prof. Raihani adalah Guru Besar di Fakultas Psikologi. 
 
Sementara Prof. Muhajirin merupakan Guru Besar di UIN Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan.
 
UIN Suska sendiri belakangan ini kerap diperbincangkan seiring naiknya pamor Ustad Abdul Somad (UAS) sebagai penceramah kondang di Indonesia. UAS diketahui pernah menjadi tenaga pendidik selaku dosen di kampus tersebut. Namun pada 2019 ia memutuskan mundur dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kampus tersebut.
2055