Home Teknologi Anggota DPR Merasa Janggal dengan Perombakan Lembaga Iptek

Anggota DPR Merasa Janggal dengan Perombakan Lembaga Iptek

Jakarta, Gatra.com - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto merasa ada yang janggal dengan dirombaknya lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) belakangan ini. Mulyanto menduga ada upaya mengikis warisan pengetahuan dari Presiden Indonesia ketiga, BJ Habibie.

"Saya mencatat akhir-akhir ini saja telah hilang atau segera dilebur kelembagaan Dewan Riset Nasional [DRN], Kementerian Riset dan Teknologi [Kemenristek] dan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi [BPPT], LIPI, BATAN dan LAPAN," ujar Mulyanto dalam keterangannya, Jumat (7/5).

Ia mencatat, sebelumnya telah dihapus Badan Pengelola Industri Strategis [BPIS], Dewan Standarisasi Nasional [DSN] serta dimuseumkannya N-250 Si Gatot Kaca. 

Menurutnya, negara tidak boleh begitu saja menghilangkan jejak pengembangan Iptek yang dibangun Habibie. Bangsa ini harus mengakui bahwa Habibie berhasil membangun struktur pembangunan teknologi iptek (techno-structure) yang kokoh dan bermanfaat di Indonesia.

"Pak Habibie berhasil membangun human-ware [SDM], technoware [peralatan], orgaware [kelembagaan] maupun infoware [jaringan] yang berujung pada beroperasinya Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis [BUMNIS]. BUMNIS ini merupakan wahana anak bangsa memproduksi peralatan Hankam dan sipil canggih mulai dari pesawat, kapal, tank, senjata, peledak, industri berat sampai elektronik. Pada posisi tertentu, bisa dibilang, BUMNIS sangat berperan membangun kekuatan pertahanan dan keamanan nasional," paparnya.

Mulyanto menambahkan, ide pengembangan iptek oleh Habibie sangat visioner. Habibie ingin membangun kedaulatan dan kemandirian bangsa di berbagai bidang, agar Indonesia tidak tergantung dan didikte oleh pihak asing.  

Apalagi Indonesia adalah Negara kepulauan, yang membutuhkan infrastruktur transportasi antar-pulau dalam rangka membangun persatuan dan kesatuan bangsa.

582