Home Gaya Hidup Resensi Film 'Spiral: From the Book of Saw'

Resensi Film 'Spiral: From the Book of Saw'

Jakarta, Gatra.com – Para penggemar genre horor-slasher akan kembali dipuaskan dengan kehadiran film terbaru dari franchise Saw. Berbeda dengan delapan film lainnya di installment tersebut, Spiral: From the Book of Saw ini berfokus pada peniru aksi pembunuhan berantai yang dilakukan karakter Jigsaw di masa lalu. Memakai judul pengganti The Organ Donor selama masa produksinya, berikut resensi film Spiral: From the Book of Saw.

Dibintangi oleh Chris Rock, Samuel L. Jackson, hingga Max Inghella, film ini menawarkan sebuah pertunjukan tim detektif dari Polisi Metro untuk memecahkan sebuah teka-teki dari seseorang yang misterius. Pria misterius tersebut terus-menerus meneror Polisi Metro dengan sebuah enigma berbentuk spiral yang dilukis cat semprot di area-area tertentu di sudut kota New York.

Tim detektif yang dipimipin oleh Ezekiel “Zeke” Banks (Chris Rock), ditugaskan untuk menginvestigasi rangkaian pembunuhan yang diduga melibatkan pria tak dikenal itu. Dalam upayanya menguak peristiwa kriminal tersebut, ia ditemani seorang detektif anyar bernama William Schenk (Max Minghella).

Samuel L. Jackson dalam film Spiral: From the Book of Saw. (Dok. Lionsgate/fly)

Detektif Zeke menduga bahwa rangkaian pembunuhan ini merupakan ajang balas dendam terhadap Polisi Metro. “Siapa pun yang melakukan ini punya motif lain. Mereka menargetkan polisi,” ujar sang detektif dalam trailer yang dirilis beberapa bulan lalu.

Kita tahu kalau sebelum melakukan pembunuhan, Jigsaw kerap melakukan uji coba atas korbannya. Sejauh mana mereka bisa menahan siksaan yang diterima. Jigsaw, yang bernama asli John Kramer (dan selalu diperankan oleh Tobin Bell) berkomunikasi lewat boneka yang berhiaskan spiral berwarna merah yang diberi nama Billy. Karena Spiral: From the Book of Saw adalah kisah seorang copycat, maka Jigsaw maupun Billy tak muncul di film ini.

Cerita Saw dibuat oleh duo filmmaker asal Australia, James Wan dan Leigh Whannell. Kesadisan Jigsaw kerap sulit dipercaya secara akal sehat. Siap-siap, adegan pembuka di Spiral: From the Book of Saw adalah tiga menit penuh kekejaman. Terlebih sutradaranya, Darren Lynn Bousman sudah menggarap tiga film Saw lainnya: Saw II (2005), Saw III (2006), dan Saw IV (2007). Dengan demikian kompleksitas aksi berdarah-darah akan tersaji lebih matang kali ini. 

Salah satu adegan dalam film Spiral: From the Book of Saw. (Dok. Lionsgate/fly)

Chris Rock merupakan penggemar berat instalasi Saw. Ide film terbaru ini dia tawarkan langsung ke sejumlah petinggi Lionsgate. Gayung bersambut, dia malah dipercaya menjadi salah satu produser eksekutif dan menjadi aktor utamanya. Meski Rock dikenal dengan film-film komedi, tapi di Spiral: From the Book of Saw, ia taat menerapkan adegan-adegan sadis dan mengerikan. Walau demikian, film berdurasi 93 menit ini dijanjikan akan menggugah rasa penasaran para penikmat cerita detektif kriminal.

Film yang ditulis oleh Josh Stolberg dan Pete Goldfinger ini sejatinya direncanakan tayang pada Oktober 2020 silam, sejalan dengan tradisi film-film Saw yang memang selalu diputar pada Jumat sebelum Halloween. Akan tetapi, dengan alasan pandemi yang belum membaik hingga akhir tahun lalu, penayangan film ini harus dimundurkan.

Spiral: From the Book of Saw siap mengisi libur panjang Lebaran 2021 dengan suguhan kombinasi cerita kriminal, adegan-adegan sadis dan kejam, serta intrik-intrik detektif menarik. Film ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai Jumat, 14 Mei mendatang.

5025