Palembang, Gatra.com - Polda Sumsel melakukan perpanjangan posko penyekatan hingga sampai 31 Mei 2021 mendatang di setiap perbatasan guna mengantisipasi pemudik gelombang kedua di wilayah Sumatera Selatan.

Kepala Biro Operasi Polda Sumsel Komisaris Besar Polisi Kombes Pol Kamaruddin menjelaskan, posko penyekatan ini semula diberlakukan pada 18 sampai 24 Mei 2021.

Menurutnya, potensi arus mudik gelombang kedua diprediksi akan berlangsung pada 24 Mei mendatang hingga akhirnya posko penyekatan pun diperpanjang.

"Kita mengikuti aturan yang ada mengantisipasi arus balik. Kedua, potensi gelombang kedua arus mudik pasca tanggal 17 dan arus balik sehingga penyekatan diperpanjang sampai 31 Mei," kata Kamaruddin usai mengikuti rapat di kantor Gubernur Sumsel, Senin (17/5).

Sebanyak kurang lebih dari 10.000 kendaraan yang diputar balik. Sebab, mereka tak memiliki dokumen resmi perjalanan, seperti surat bebas Covid-19 serta ijin perjalanan dinas.

"Banyak yang putar baik rata-rata dari Jawa. Semua yang masuk Sumsel, Jambi, Bengkulu, Lampung kita putar balik kalau dokumen tidak lengkap," ungkapnya.

Sejumlah posko penyekatan untuk antar Provinsi Sumsel disiapkan sebanyak 8 pos. Sementara, antar Kabupaten. kota didirikan 38 pos. Seluruh personel yang disiagakan di pos itu akan berjaga selama 24 jam penuh untuk melakukan pemeriksaan setiap kendaraan yang datang dari luar.

"Jumlah posko tidak ada yang berubah, jumlahnya tetap. Hanya waktunya saja yang diperpanjang," katanya.

Sejalan dengan itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menambahkan, Bupati dan Wailkota akan ikut membantu selama posko penyekatan berlangsung sampai (31/5).

"Saya minta Bupati/Walikota untuk membantu keberlangsungan posko sekat itu, karena di Kodim tidak ada pendanaan dan Polres tidak ada pendanaan. Bupati/ Walikota diminta untuk memberikan pendanaaannya untuk keberlangsungan posko itu untuk mencegah penularan Covid-19," tutupnya.