Home Internasional Arab Saudi Kutuk Israel atas 'Pelanggaran Mencolok' di Gaza

Arab Saudi Kutuk Israel atas 'Pelanggaran Mencolok' di Gaza

Jakarta, Gatra.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Pangeran Faisal Bin Farhan Al-Saud mengutuk “pelanggaran mencolok” Israel atas hak-hak Palestina dan meminta komunitas internasional untuk bertindak segera guna mengakhiri operasi militer yang mematikan di Jalur Gaza.

Dilansir dari stasiun berita Al Jazeera pada Selasa (18/5), ia membuat pernyataan yang disiarkan oleh televisi pada hari Minggu (16/5) di awal pertemuan virtual darurat dari 57 anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) setelah sepekan pemboman hebat Israel di Gaza, daerah kantong yang berisi dua juta orang yang tetap di bawah blokade udara, darat, dan laut yang diberlakukan oleh Israel.

Sedangkan Israel mengatakan, pihaknya melancarkan serangan udara di wilayah Palestina seusai pejuang Hamas di Gaza menembakkan roket ke wilayahnya. Tindakan kelompok itu datang sebagai tanggapan atas tindakan keras Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki dan penyerbuan Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga Islam, oleh pasukan Israel.

Menlu Arab Saudi pun mengutuk pelanggaran terhadap kesucian situs suci Islam serta penggusuran paksa warga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. Diketahui, Israel telah menduduki Yerusalem Timur pada tahun 1967 silam dan mencaploknya pada tahun 1980. Sejak saat itu, negara tersebut membangun permukiman yang dianggap ilegal menurut hukum internasional bagi orang Yahudi.

Faisal meminta komunitas internasional guna menjalankan tanggung jawabnya untuk mengakhiri “eskalasi berbahaya” ini dan bertindak segera agar dapat menghentikan operasi militer serta menghidupkan kembali negosiasi perdamaian berdasarkan solusi dua negara.

Ada pun Menteri Luar Negeri Palestina Riad Malki dari Otoritas Palestina, yang mengelola West Bank atau Tepi Barat yang diduduki Israel, juga berbicara pada awal pertemuan OKI pada hari Minggu lalu (16/5) dengan mengecam “serangan pengecut” Israel.

“Kebangkitan rakyat Palestina telah memperjelas bahwa Yerusalem adalah garis merah,” ucap Malki. Ia menambahkan, “Rakyat kami tidak akan kelelahan oleh mesin pembunuh Israel.”

“Kita perlu memberitahu Allah bahwa kita akan melawan sampai hari terakhir. Kami menghadapi pekerjaan jangka panjang. Itulah dasar masalahnya. Kejahatan dilakukan terhadap orang-orang Palestina tanpa konsekuensi,” kata Malki.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengambil sikap keras serupa pada pertemuan itu. “Israel sendiri yang bertanggung jawab atas eskalasi baru-baru ini di Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Gaza,” ujarnya.

“Peringatan kami ke Israel minggu lalu tidak dihiraukan,”kata Menlu Turki.

209