Home Info Sawit Gara-gara Link Berita Soal 17 Jadi Masalah

Gara-gara Link Berita Soal 17 Jadi Masalah

Siak Hulu, Gatra.com - Kalau semua Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, Riau itu kelas V nya hanya satu ruangan dan setiap kelas dijejali 30 orang, berarti sudah 1.080 orang anak-anak yang dicekoki dampak negatif kelapa sawit.

Sebab dalam pertemuannya dengan rombongan Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPD-Apkasindo) Kabupaten Kampar di SDN 011 Desa Baru, Selasa (8/6), Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Siak Hulu pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar, Muryati menyebut kalau di wilayah kerjanya, ada 36 SD Negeri.

"Soal itu dibuat sudah berdasarkan aturan yang berlaku dan kami tidak ada niat untuk melemahkan ataupun mendiskriminasi sawit, khususnya sawit yang ada di Kabupaten Kampar. Kami sendiri petani sawit juga, kok" katanya.

Perempuan 48 tahun ini kemudian mohon maaf atas munculnya soal ujian yang telah menyinggung perasaan para pelaku sawit, khususnya petani.

"Ke depan kami akan lebih selektif lagi dalam membuat soal," dia berjanji.

Kemarin, para petani sawit di Riau dihebohkan oleh beredarnya tangkapan layar soal ujian Penilaian Akhir Sekolah Dasar 2020-2021 siswa kelas V SD di Kecamatan Siak Hulu itu.

Heboh lantaran pada soal nomor 17 ujian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) itu ada pertanyaan dengan pilihan jawaban seperti ini; Dampak negatif interaksi manusia dengan lingkungan pada perkebunan kelapa sawit adalah: A. Meningkatkan lapangan pekerjaan; B. Meningkatkan pembangunan daerah; C. Berkurangnya Sumber Daya Air; dan D. Pemukiman penduduk semakin banyak.

Jawaban yang C itulah yang membikin para petani dan bahkan Forum Mahasiswa Sawit Indonesia (Formasi) tak enak hati. Dugaan kalau soal ujian itu sudah didompleng oleh pembenci sawit pun sontak mencuat. Maklum, baru hitungan hari heboh coklat No Palm Oil produksi Bali, bikin masalah di Medan Sumatera Utara (Sumut).

"Kami protes pertanyaan ujian yang kayak begitu. Sebab telah cenderung mendiskreditkan sawit," kata Ketua DPP Formasi, Amir Aripin Harahap, kepada Gatra.com.

Meski jengkel Amir masih mencoba berbaik sangka. "Bisa jadi yang membikin soal itu enggak mengerti sawit. Atau, pembuat soal mengerti dan kemudian sengaja menyusupkan model pertanya kayak begitu," Amir menduga.

Biar persoalan ini tak melebar kemana-mana, Ketua DPD Apkasindo Kampar, Helkis pun memboyong rekannya ke SDN 011 Desa Baru, Siak Hulu tadi.

Dia ditemani Budi Harianto, Samsul Hidayat dan Ganda. Sementara Muryati ditemani Pengawas Sekolah, Afridah dan pengurus Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Siak Hulu, Salim.

Kedua belah pihak kemudian membikin berita acara klarifikasi soal ujian itu dan diteken bersama. Menariknya, menurut K3S, dasar pembuatan soal ujian itu ada 6.

Mulai dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, hingga link berita judul beritanya tak mengenakkan bagi pelaku sawit. Link berita inilah yang kemudian diduga jadi sumber pertanyaan soal nomor 17 itu.


Abdul Aziz

438