Home Ekonomi Presiden FSPPB: Transisi Alih Kelola Blok Rokan Tak Berjalan Mulus

Presiden FSPPB: Transisi Alih Kelola Blok Rokan Tak Berjalan Mulus

Jakarta, Gatra.com– Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Arie Gumilar, menyatakan bahwa transisi alih kelola Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina tidak berjalan mulus. “Proses transisi alih kelola tidak berjalan mulus sebagaimana mestinya. PT CPI [Chevron] tidak mau lagi berinvestasi,” ujar Arie dalam diskusi panel virtual bertajuk Tuntaskan Masalah Blok Rokan sebelum Diserahkan ke Pertamina pada Sabtu, (12/6).

Arie menuturkan bahwa keengganan Chevron untuk berinvestasi membuat produksi Blok Rokan mengalami penurunan. Ia memaparkan bahwa sekitar Juli 2018—ketika pemerintah Indonesia menentukan terminasi opersional Chevron—Blok Rokan masih memproduksi minyak sebanyak 209.000 barel per hari.

Namun, seiring berjalannya waktu, produksi mereka mengalami penurunan drastis sebagai imbas dari keputusan pemerintah tersebut. “Bahkan di awal tahun 2021 produksi Blok Rokan [hanya] mencapai 165.000 barel per hari,” ujar Arie.

Selain itu, Arie juga mengungkapkan bahwa proses transisi alih kelola ini juga tidak berjalan dengan mulus karena Pertamina tidak disodorkan pintu masuk untuk mengakses data produksi, operasi, dan pekerja. Kemudian, Arie juga menyinggung perihal Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) terkait dengan Tanah Terkontaminasi Minyak (TTM) yang jumlahnya dinilai siginifikan. “Kalau dikonversi ke jumlah uang, itu bisa mencapai US$1,7 miliar,” tutur Arie.

Arie menilai bahwa apabila persoalan Limbah B3 ini belum diselesaikan oleh pihak Chevron, maka beban TTM akan ditimpakan kepada Pertamina sebagai operator anyar Blok Rokan. “Yang lebih berbahaya lagi kalau ini tidak diselesaikan, masyarakat Riau, khususnya daerah yang terkontaminasi minyak, akan berbahaya bagi kehidupan mereka,” ujar Arie.

“Kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk memberikan kontribusi nyata bahwa pengelolaan Blok Rokan oleh anak bangsa sendiri benar-benar harus dapat menghasilkan sesuatu yang dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” pungkas Arie

Kontrak PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Blok Rokan, Riau, akan berakhir pada 8 Agustus 2021 mendatang. Pertamina, melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), akan mengambil alih operasional di blok tersebut. Pertamina akan secara resmi menjalankan operasionalnya pada 9 Agustus 2021 tepat mulai pukul 00.00 WIB.

257