Home Ekonomi Seratus Hari Blok Rokan Dikelola Pertamina, Produksinya Terkerek Naik

Seratus Hari Blok Rokan Dikelola Pertamina, Produksinya Terkerek Naik

Pekanbaru,Gatra.com - Memasuki hari ke-100 pasca alih kelola Blok Rokan, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) telah melakukan pengeboran terhadap 90 sumur di wilayah kerja (WK) Blok Rokan.

Menurut Vice Presiden Corporate Affairs PHR WK Blok Rokan, Sukamto Tamrin, aktivitas pengeboran tersebut mengerek produksi minyak di kawasan yang dulu dikelola perusahaan migas Chevron Indonesia itu.

"Dari sisi produksi, PHR WK Rokan berhasil mencapai produksi sekitar 162 ribu BOPD (barel minyak per hari), atau naik 4 ribu BOPD bila dibandingkan sebelum alih kelola yang berada di kisaran 158 ribu BOPD. Kegiatan pengeboran sumur baru dan kerja ulang sumur lama terus dilakukan untuk meningkatkan produksi," ujarnya di kota Pekanbaru, Selasa (16/11).

Menurut Sukamto naiknya produksi minyak di WK Rokan, juga dilatari kelancaran proses transisi dan peralihan WK Rokan. Faktor tersebut, katanya, turut andil pada tercapainya kasus nihil kecelakaan kerja.

Lebih lanjut ia mengatakan produksi PHR WK Rokan, menyumbang sekitar 25% dari total jumlah produksi minyak nasional dan merupakan salah satu tulang punggung upaya pencapaian target produksi nasional minyak 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) pada 2030.

Besarnya peran PHR pada produksi minyak nasional membuat perusahaan plat merah itu ikut andil menggairahkan ekonomi nasional maupun daerah.

"Pada periode dua bulan pertama pasca alih kelola, PHR WK Rokan menyumbangkan penerimaan negara melalui penjualan minyak mentah bagian negara sekitar Rp2,1 triliun dan pembayaran pajak sekitar Rp607,5 miliar termasuk pajak-pajak ke daerah," urainya.

Kinerja unggul PHR WK Rokan tentu sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi nasional, pendapatan negara dan daerah, serta pencapaian visi Pertamina untuk menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.

PHR WK Rokan, sambung Sukamto, mencanangkan rencana kerja yang masif dan agresif untuk mengerek produktivitas WK Rokan melalui program pengeboran sumur-sumur produksi baru, pengelolaan kinerja base business untuk menahan laju penurunan produksi alamiah, dan keandalan fasilitas operasi.

Di samping itu PHR WK Rokan juga melakukan berbagai terobosan agar target sumur baru dapat tercapai, di antaranya, tim pengeboran melakukan beberapa kegiatan secara paralel (offline activity), meningkatkan keandalan peralatan pengeboran, dan menyusun perencanaan yang matang dalam pemenuhan sumber daya pendukung agar menghindari terjadinya waktu menunggu servis atau material.

"Hasilnya,kita memperpendek waktu pengeboran hingga produksi awal atau put on production (POP). Dari sebelumnya sekitar 22 hingga 30 hari, kini menjadi sekitar 15 hari untuk area operasi Sumatra Light Oil (SLO) atau sumur-sumur penghasil jenis minyak ringan. Berbagai upaya terobosan itu sejalan dengan semangat Pertamina untuk meningkatkan produktivitas dengan cara-cara yang efisien," ungkapnya.

3063