Home Kesehatan Berkerumun Tanpa Prokes, Puluhan Santri Terpapar Covid-19

Berkerumun Tanpa Prokes, Puluhan Santri Terpapar Covid-19

Pekalongan, Gatra.com - Puluhan santri Pondok-Pesantren (Ponpes) Syafii Akrom Kota Pekalongan, Jawa Tengah positif Covid-19. Sebelum terpapar virus corona, mereka mengikuti kegiatan tanpa protokol kesehatan.

Klaster penularan di ponpes yang berlokasi di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Utara itu diketahui setelah Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Pekalongan melakukan rapid test antigen terhadap ratusan santri.

Tes swab massal itu dilakukan saat Gugus Tugas Covid-19 mendatangi Ponpes Syafii Akrom karena mendapat laporan adanya acara dengan kerumunan orang di lingkungan ponpes pada Senin malam (14/6). Saat dicek, acara itu digelar tanpa mengantongi izin dari Gugus Tugas Covid-19 dan mengabaikan protokol kesehatan.

"Jadi di situ ada kegiatan yang tidak berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas. Itu kegiatan intern, tapi kalau koordinasi kita bisa atur bersama-sama sebetulnya. Nah ternyata di situ tidak diatur, prokesnya tidak dijalankan dan kita berinisiatif melakukan tes rapid semua santri," ungkap Wali Kota Pekalongan Ahmad Afzan Arslan Djunaid, Jumat (18/6).

Aaf, sapaan Afzan, mengatakan, rapid test dilakukan terhadap sekitar 600 santri, pengurus dan pengasuh ponpes untuk mengantipasi terjadinya penularan Covid-19. Hasilnya, ada 48 santri yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Setelah tim Gugus Tugas bergerak cepat, kita antisipasi, itu 48 santri positif bisa kita ketahui dan langsung kita isolasi. Coba dibayangkan kalau di Ponpes Syafii Akrom ini, anak-anak yang meriang (positif) kembali ke keluarga masing-masing, bisa jadi kluster keluarga, penyebaran bisa lebih luas," ujarnya.

Menurut Aaf, seluruh santri yang terpapar Covid-19 diisolasi di tempat isolasi terpusat di Gedung Diklat Kota Pekalongan. Dia menyebut kondisi para santri mayoritas tanpa gejala.

"Mudah-mudahan bisa segera sembuh, imunnya kuat. Tadi malam saya komunikasi katanya enjoy saja karena masih berkumpul sama teman-temannya. Jadi semoga cepat sembuh dan penularannya bisa kita stop," ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto mengatakan, rapid test antigen terhadap santri di Ponpes Syafii Akrom awalnya dilakukan terhadap sejumlah santri yang mengalami gejala mengarah Covid-19, seperti flu, dan sakit tenggorokan saat Tim Gugus Tugas mendatangi ponpes pada Senin malam (14/6).

"Hasilnya ada 31 santri yang positif. Karena jumlahnya banyak, dilakukan tracing dan tes antigen lagi keesokan harinya terhadap seluruh santri. Hasilnya tambah 17 santri yang positif," ujar Budi, Jumat (18/6).

Menurut Budi, hasil rapid test antigen tersebut langsung ditindaklanjuti dengan tes swab PCR. Hasilnya keluar pada Kamis (17/6). "Hasil PCR juga sama, 48 santri itu positif Covid-19, sehingga mereka langsung kita bawa ke tempat isolasi di Gedung Diklat karena di pesantren tidak ada ruangan yang memadai untuk isolasi," ujarnya.

1077