Home Kesehatan Angka Kematian Naik di Banyumas, Bupati: Banyak yang Telat Dirawat

Angka Kematian Naik di Banyumas, Bupati: Banyak yang Telat Dirawat

Banyumas, Gatra.com - Angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah semakin meningkat belakangan ini. Bahkan, wilayah ini sempat mencatat jumlah kematian tertinggi sebanyak 12 orang per hari pada pekan lalu.

Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan memasuki bulan Juni 2021, angka ini melonjak rata-rata 10 orang per hari. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas, kasus kematian tertinggi terjadi pada bulan Desember 2020 dengan jumlah 138 orang dan bulan Januari 2021 sebanyak 135 orang. Kemudian pada bulan Februari kasus kematian menurun menjadi 71 orang, Maret (27 orang), April (39 orang) dan Mei (46 orang).

"Sekarang 10-11 per hari. Dulu rata-rata 3 (orang per hari)," kata dia, Rabu (30/6).

Dia menjelaskan, berdasarkan data dari audit internal yang diterimanya, sekira 60 persen angka kematian tersebut terjadi karena pasien Covid-19 yang bergejala terlambat dibawa ke rumah sakit. Akibatnya, nyawa mereka pun tidak tertolong.

Husein mengaku kerap mengingatkan untuk segera memeriksakan kesehatannya apabila merasakan gejala terpapar Corona. Masyarakat tidak perlu merasa takut atau khawatir jika terkonfirmasi positif. Warga lainnya, juga diminta tidak mengucilkan orang yang terpapar virus ini.

"Kalau sudah bergejala ringan, segera diobati, nanti (bisa) sembuh. Kalau diam saja di rumah, nanti bergejala (kritis) berat. Kalau kritis, masuk rumah sakit sudah angkat tangan. Sebetulnya, yang 60 persen dari yang meninggal itu masih bisa ditolong kalau dia diobati. Saya sudah sering ngomong," tandasnya.

Sehari sebelumnya, Bupati Husein mengunjungi pasien Covid-19 dan tenaga kesehatan yang bertugas di ruang ICU dan isolasi pasien di RSUD Margono Soekarjo. Dia berupaya menyemangati mereka dengan mengajak tos dan mengajak untuk mengerakan badan agar mereka tetap semangat.

Meski nekat memasuki ruang isolasi, Husein mengaku sebenarnya merasa takut. Namun, karena ingin melihat dari dekat, dirinya tetap berkunjung meski harus mengenakan alat pelindung diri lengkap.

"Saya sebenarnya juga tidak berani, saya penakut, cuma saya beranikan-beranikan. Terdorong ingin tau, termasuk dari pakaian yang saya pakai ini, dari pakaian yang saya pakai sebenarnya sengsara, tetapi karena tugas mereka harus menggunakan. Maka masyarakat jangan berpikir yang aneh-aneh. Dari mencoba bajunya saja sangat susah, apalagi mereka yang mengunakan berjam-jam maka kita harus menghormati betul saya kepingin lihat diadalam situasi seperti apa walauapun saya juga berisiko tapi bismillah semoga tidak apa-apa," ucapnya.

Husein merasa iba setelah menyaksikan dari dekat perjuangan pasien dan nakes tersebut. Bahkan, beberapa di antara pasien yang terlihat kesulitan bernafas. Dia juga geram dengan orang yang menyepelekan Covid-19 serta memprovokasi orang lain untuk tidak mempercayai bahaya dari virus ini.

"Saya ke ICU dan isolasi. Sebanyak 80 persen cengep-cengep mengalami sesak napas akut. Kasihan sekali, maka saya semakin kesuh pada orang yang menyepelekan dan tetap tidak percaya penyakit ini, dan memprovokasi orang lain," kata Bupati Husein.

Terkait dengan pasien yang dikabarkan meninggal mendadak, Bupati menjelaskan karena mereka mengalami tromboemboli. "Dari informasi yang saya terima mereka mengalami tromboemboli, dikarenakan gumpalan gumpalan darah kecil kecil yang menumpuk di pembuluh darah kecil yang di paru, sehingga menyebabkan pertukaran gas terganggu, seperti kita tenggelam, mendadak sesak nafas, proses bisa begitu cepat terjadinya," lanjutnya.

Oleh karena itu, Husein mengajak masyarakat untuk tidak menyepelekan penyakit ini serta mematuhi protokol kesehatan. Ia juga meminta antar warga untuk saling mengingatkan apabila ada warga lain yang tidak patuh pada protokol kesehatan.

Direktur RSUD Margono Sukarjo dr Tri Kuncoro MMR mengaku istimewa atas kunjungan Bupati yang ingin melihat langsung dan bersama petugas tenaga kesehatan diruang isolasi RSUD Margono Sukarjo. "Sungguh luar biasa kunjungan kali ini, Bapak Bupati Banyumas ingin melihat langsung dan bersama sama petugas dan pasien Covid-19," katanya.

1280