Home Gaya Hidup Melihat Keunikan Ukiran Aka Cino di Rumah Gadang Beton Solok

Melihat Keunikan Ukiran Aka Cino di Rumah Gadang Beton Solok

Solok,Gatra.com- Ukiran khas Minangkabau kini dengan media beton. "Kalau dahulu ukiran ini hanya bisa kita lihat pada rumah gadang yang terbuat dari kayu, tapi sekarang kita bisa temui di dinding beton rumah gadang," kata pembuat ukiran Rumah Gadang Syahulza kepada Gatra, Kamis (8/7) saat ditemui dirumah gadang yang terletak di Kelurahan Kampai Tabu Karambia (KTK), Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, Sumatera Barat. 
 
Syahulza menceritakan awal mula munculnya ide ukiran beton ini melihat keberadaan kayu surian yang mulai langka, ia pun mencoba mengganti bahan pembuatan rumah gadang dengan beton yang dimulainya sejak tahun 2000an.   "Awalnya hanya mengganti lantai dan tiang rumah gadang dengan beton.  Namun sekarang dindingnya pun juga menggunakan beton," ujar dia. 
 
Kendati demikian ia mengaku banyak juga masyarakat setempat yang meminatinya karena ukiran pada beton ini menyerupai ukiran rumah gadang pada umumnya. Bahkan sudah 10 rumah gadang yang berhasil dibangunnya di daerah itu. 
 
Selain itu, terkait tingkat kerumitan pembuatannya menurut Syahulza membangun rumah gadang dengan beton ataupun kayu sama-sama rumit.  "Hanya saja bedanya kalau pakai kayu bisa dikerjakan dari rumah, sementara ukiran pakai beton langsung di kerjakan di tempat rumah gadang itu akan dibangun," ujar dia.  
 
Selain itu, menurut dia untuk biaya lebih mahal biaya rumah gadang menggunakan kayu ketimbang beton. Karena keberadaan kayu yang mulai langka dan mahal di pasaran. "Kalau pengerjaan rumah gadang pakai kayu lebih lama karena kayu harus dirapikan dulu setelah itu diukir dan dicat. Kalau beton setelah dipasang bisa langsung diukir," ucapnya.  
 
Dalam ukiran rumah gadang beton Syahulza biasanya membuat ukiran khas Minangkabau berupa aka Cino, Saik Ajik, Pucuak Rabuang, dan lainnya sesuai dengan pesanan. 
 
Pembuat ukiran Rumah Gadang Asal cupak ini juga menambahkan waktu pengerjaan rumah gadang dari beton saat ini terbilang cepat, yakni sekitar delapan hingga 10 bulan. Sedangkan rumah gadang berbahan kayu sekitar satu tahun. 
 
"Dengan biaya membangun rumah gadang beton ini bisa menelan biaya mencapai Rp1.5 Miliar, sementara untuk rumah pribadi juga bisa dibuatkan ukiran serupa akan tetapi dengan lebih besar dari ukiran rumah gadang," kata nya. 
 
"Biasanya rumah gadang ini untuk kaum atau suku yang digunakan sebagai tempat musyawarah niniak mamak kaum," tutupnya. 
1343