Home Milenial Arkeolog Herwandi Hadirkan Ukiran Artefak dalam Motif Batik

Arkeolog Herwandi Hadirkan Ukiran Artefak dalam Motif Batik

Padang, Gatra.com - Arkeolog Indonesia sekaligus Guru Besar Universitas Andalas, Padang, Prof. Dr. Herwandi Wandi, M.Hum, menghadirkan kembali ukiran pada artefak bersejarah pada 42 motif batik. Ragam hias batik itu menukil artefak dan bangunan seni zaman Prasejarah, Hindu-Budha, dan Periode Islam.
 
Kepada Gatra, Alumni S1 Sejarah Universitas Andalas itu menyebutkan, hasil motif batik yang didesain berdasarkan revitalisasi hasil penelitian terhadap peninggalan-peninggalan benda purbakala berupa ukiran dan ragam hias pada menhir, patung, rumah gadang, nisan, dan lainnya. Lokasi bendabenda itu di Minangkabau dan Nangroe Aceh Darussalam.
 
"Enam diantaranya diambil dari hiasan-hiasan artefak makam di Nangroe Aceh Darussalam, sedangkan 36 motif lainnya dari artefak dan bangunan tua di Minangkabau. Semuanya sudah mendapatkan hak paten dari Hak Kekayaan Intelektual (HKI)," ujar Herwandi kepada Gatra di Padang, Rabu (9/10).
 
Dari 42 motif batik hasil karya Guru Besar Arkeologi Keempat di Indonesia ini, sembilan diantaranya sudah di produksi di salah satu sentra batik Sumbar. Seperti motif Menhir Pucuk Pakis, Tirai Babungo Paga, Ayam Jantan, Unand Ayam Jantan, Kabek Daun Kacang, Kilek Ikan dalam Aia, Garundang Mandi, Layang-layang. 
 
Dalam karyanya, Herwandi menggunakan konsep revitalisasi dengan menghadirkan sesuatu yang baru, berdasarkan fondasi yang ada di seni prasejarah, Hindu-Budha, dan islam menjadi motif batik, tetapi tidak lari dari filosofi Minang. 
 
"Bagi saya revitalisasi adalah menghadirkan kembali hiasan-hiasan yang ada pada artefak dan bangunan seni kepada media baru, dengan mempertahankan nilai-nilai dan filosofinya, salah satunya batik," ungkap dia.
 
Dalam mempelajari dan meneliti motif-motif batik tersebut, Herwandi membutuhkan waktu 10 tahun lamanya. Sedangkan produksi batik menggunakan motif karya miliknya baru di mulai sejak tiga tahun belakangan. 
 
"Penelitian untuk mempelajari motif-motif batik sudah saya lakukan selama 10 tahun. Namun, yang lahir ke dalam bentuk motif, baru tiga tahun terakhir. Pembuatan atau produksi motif-motif karya saya sudah mulai di produksi sejak 2017," sebutnya.
1074