Home Kesehatan Koalisi: Pemerintah Pentingkan Ekonomi Dibanding Kesehatan

Koalisi: Pemerintah Pentingkan Ekonomi Dibanding Kesehatan

Jakarta, Gatra.com – Koalisi SOS Nakes yang terdiri berbagai organisasi seperti Public Virtue Research Institute (PVRI), Amnesty International Indonesia, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), dan Kawal COVID-19 Menyayangkan sikap pemerintah yang masih mementingkan ekonomi dibanding kesehatan di saat pandemi.

“Kendati situasi kian mencekam Pemerintah masih tampak mengutamakan kepentingan ekonomi sehingga tidak fokus menangani krisis yang telah merenggut nyawa 60.000 lebih warga Indonesia,” ujar kata Direktur Program PVRI Miya Irawati dalam keterangannya, Jumat (9/7)

Salah satunya terlihat dari pernyataan Koordinator PPKM Darurat sekaligus Menko Kemaritiman dan Investasi, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, yang justru memberikan penjelasan kepada Presiden bahwa situasi pandemi sekarang ini masih terkendali di Indonesia. Reaksi seperti ini, menurut Koalisi SOS Nakes, jelas jauh dari kenyataan.

Sejumlah organisasi seperti Lapor COVID-19 mencatat setidaknya ada 1.067 tenaga kesehatan yang meninggal karena COVID-19, dan sejak bulan Juni 2021, sudah ada 311 pasien Covid-19 yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri dan trennya setiap hari terus meningkat. Dengan catatan angka-angka tersebut merupakan kasus-kasus yang diketahui saja.

Senada, Miki Salman dari Kawal COVID-19 mengatakan pola pikir pemerintah yang hanya mengedepankan ekonomi, abai terhadap pendapat para ahli dalam menangani pandemi, ketidaksiapan, dan inkonsistensi kebijakan dalam penegakan protokol dan PPKM darurat telah membuat lonjakan kasus Covid-19 kian tak terbendung.

Selain itu, Miki juga menyoroti masih ada pihak-pihak yang menyebarkan informasi yang salah dan kurang tepat. hal tersebut juga dinilai berperan membuat masyarakat abai dengan protokol kesehatan.

“Kita perlu menindak pihak-pihak yang menyebarkan misinformasi yang mengakibatkan warga tidak taat protokol dan akhirnya merepotkan para tenaga kesehatan,” ucap Miki

111