Karanganyar, Gatra.com- Satgas PPKM darurat menyita belasan KTP milik pedagang kuliner yang nekat berjualan di waktu terlarang beraktivitas, Jumat malam (9/7). Lokasi penertiban di wilayah Colomadu, khususnya di ruas Jl Adi Soemarmo dan Jl Adi Sucipto.
Satgas PPKM darurat terdiri Satpol PP, kepolisian, TNI dan personel kejaksaan. Warung makan permanen dan angkringan tepi jalan jadi sasaran operasi.
Kasubbag Humas Polres Karanganyar Iptu Agung Purwoko mengatakan operasi gabungan itu makin menegaskan aturan makan/minum di restoran dan warung. Aturannya tertuang di Instruksi Bupati (Inbup) Karanganyar No.180/21/2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Corona Virus Disease 2019.
Bahwasanya tak boleh bersantap di warung. Namun masih diperbolehkan memesan lalu dibawa pulang atau diantar. Selain itu, jam buka maksimal pukul 17.00 WIB. Sebab, jam malam dan sterilisasi aktivitasnya berlangsung sampai pukul 06.00 WIB. "Kami melaksanakan inbup. Ini supaya menekan kasus Covid-19 yang dipicu kerumunan. Biasanya di warung makan, mereka yang bersantap secara berkerumun dan tanpa masker," katanya.
Ada 18 keping e-KTP yang disita milik pengunjung warung yang kedapatan makan di tempat dan pemilik warung yang membiarkan serta buka overtime. Nantinya, KTP boleh diambil di kantor Satpol PP sekaligus menerima pembinaan.
Saat Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Lutfi memimpin gelar pasukan Satgas Covid-19 di Karanganyar, Rabu (8/7) orang nomor satu di Polda Jateng itu menyesalkan masih terdapat warung makan buka selama PPKM darurat. Ia meminta aparat di wilayah lebih tegas demi kebaikan bersama.
Kepala Satpol PP Karanganyar, Yopie Eko Jatiwibowo mengatakan operasi yustisi dilakukan tiga kali sehari dengan menyasar lokasi berpindah-pindah. Mereka menghindari menyita barang dagangan atau merusak lapak. "Peringatan dan imbauan sudah sering disampaikan. KTP yang disita supaya memberi efek jera. Bisa diambil di kantor," katanya.
