Home Ekonomi Kasus Covid-19 Melonjak, Peternak Lebah Malah Ketiban Rezeki

Kasus Covid-19 Melonjak, Peternak Lebah Malah Ketiban Rezeki

Banyumas, Gatra.com- Tidak semua lapisan masyarakat terdampak secara perekonomian pada masa pandemi Covid-19. Buktinya, peternak lebah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, justru ketiban rezeki karena peningkatan permintaan madu kemasan.

Salah satu peternak yang merasakannya yaitu Teguh Waluyo (32), warga Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang. Dalam sepekan terakhir, rekan-rekannya di kebun buah dan peternakan lebah ''Prawita Garden'' disibukkan dengan aktivitas memanen madu.

Dia menuturkan, sejak kasus Covid-19 meningkat di Kabupaten Banyumas, permintaan madu kemasan juga mengalami lonjakan. Bahkan, dia mengaku kehabisan stok madu lebah klanceng (tetragonula laeviceps).

"Untuk madu klanceng minggu lalu masih ada stok 87 botol 250 mililiter. Sekarang sudah habis, Stok madu koleksi juga sudah terjual. Yang masih tersisa, madu lebah sengat masih ada sekitar 150 botol ukuran 250 mililter," ujarnya, Senin (12/7).

Teguh bercerita, kondisi tersebut serupa saat awal pandemi Covid-19. Namun, setelah 6 bulan berlalu, penjualan madu kembali menurun. Dalam kondisi normal, rata-rata penjualan madu kemasan mencapai 30 botol per bulan.

"Tiba-tiba permintaan tinggi. Tapi 6 bulan setelah itu sepi, mungkin karena perekonomian turun dan daya beli melemah. Nah, sepekan kemarin, permintaan tinggi lagi," kata dia.

Teguh mengatakan, tingginya permintaan ini membuat beberapa pembeli datang ke kebun budidaya yang dikelolanya. Mereka rela memesan sejak jauh-jauh hari, bahkan sampai menunggu madu dipanen dari puluhan kotak sarang lebah klanceng.

Sebagai informasi, Prawita Garden tidak hanya membudidayakan lebah tanpa sengat atau yang dikenal dengan lebah klanceng, tapi juga ada lebah yang bersengat. Madu dikemas dalam botol berukuran 250 mililiter dan 500 mililiter. Madu lebah sengat dihargai Rp75 ribu dan Rp150 ribu per botol, sedangkan madu lebah klanceng lebih mahal, yakni Rp150 ribu dan Rp300 ribu.

Menurutnya, sebagian besar para pengunjung itu beralasan membeli madu untuk pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri. Kandungannya seolah ramuan herbal yang dipercaya dapat meningkatkan kekebalan tubuh serta mengatasi batuk yang lazim dialami pasien corona dengan gejala ringan. "Orang beli kan untuk kesehatan, meningkatkan imun. Jadi memang banyak yang mencari, sampai harus memesan beberapa hari sebelumnya," tuturnya.

1356