Home Ekonomi Bendera Putih Berkibar di Pati

Bendera Putih Berkibar di Pati

Pati, Gatra.com - Puluhan pelaku pariwisata dan pengusaha travel wisata menggelar aksi kibarkan bendera putih dan konvoi keliling Kota Pati, Jawa Tengah menuntut pemerintah merelaksasi kebijakan PPKM, agar destinasi wisata diperbolehkan buka meski dengan pembatasan. Pasalnya, setahun lebih pagebluk merangsek, sektor pariwisata paling terdampak. 
 
Koordinator Aksi, Kasiadi mengatakan, pelaku pariwisata sudah tak sanggup lagi menyambung hidup, jika objek wisata terus-terusan ditutup. Pengibaran bendera putih itu pun sebagai bentuk menyerah dan harapan, agar pemerintah mendengar keluhan mereka.
 
"Bendera putih ini bentuk kita menyerah. Kita sudah tidak sanggup lagi dengan kebijakan-kebijakan pemerintah selama ini, terutama PPKM dan perpanjangannya. Harapannya setelah  direlaksasi PPKM ini yang rencananya pemerintah tanggal 26, pariwisata benar-benar diperhatikan," ujarnya, Kamis (22/7).
 
Selain mengibarkan bendera putih, pihaknya juga menggelar konvoi keliling Kota Pati dengan menggunakan sejumlah bus yang ditempeli aneka banner berisikan keluhan dan tuntutan. Satu diantaranya bertuliskan "PPKM Diperpanjang Pelaku Pariwisata Sekarat". 
 
"Sejak setahun lebih itu, kita kurangi karyawan besar-besaran. Pertama pandemi muncul, kami yang pertama terdampak dan kita yakin untuk recovery yang paling terakhir. Kita sudah rumahkan semua, 95% pelaku wisata sudah di rumah, bahkan banyak sudah yang ganti bisnis," terang Kasiadi.
 
Bahkan, imbuhnya, tidak sedikit pengusaha travel wisata yang menjual asetnya hanya untuk membayar angsuran dan makan sehari-hari. Lantaran tidak ada bantuan yang langsung terasa bagi para pengusaha pariwisata.
 
"Bus sudah banyak yang dijual. Banyak teman pengusaha yang jual bus, jual aset. Kenapa, karena pemerintah sepertinya kurang perhatian sama kita wisata dan pelaku transportasi. Seperti diketahui mereka ada hubungan dengan leasing dan perbankan, sedangkan income nol rupiah. Bagaimana mereka membayar angsuran, tidak bisa. Katanya ada angsuran relaksasi segala macam, kenyataannya omong kosong karena dikembalikan lagi ke leasing dan bank untuk kebijakan relaksasi itu. Dan hampir tidak ada peran pemerintah di situ," bebernya.
 
Padahal menurutnya, sektor pariwisata adalah satu diantara penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Berkenaan itu, ia meminta agar pelaku pariwisata tidak diabaikan dan dianaktirikan.
 
"Mohon kita ini dikasih jalan untuk hidup karena selama ini kita benar-benar mati. Objek wisata ditutup semua, kita pendapatan nol. Kita mengerti ada Covid, ada kerumunan dan segala macam tapi saya kira itu bisa dimanage oleh pemerintah. Kita menyerah, pariwisata yang dulu dielu-elukan sebagai penyumbang devisa terbesar di Indonesia, hari ini kita menyerah," ungkapnya.
 
Kasiadi menyatakan, bakal menggelar aksi yang jauh lebih besar jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, terlebih jika PPKM kembali diperpanjang lagi. 

 

3337