Jakarta, Gatra.com – Sebanyak 34 Paskibraka (pasukan pengibar bendera pusaka) yang mewakili tiap provinsi mulai menjalani latihan pertama di lapangan PPPON Kemenpora, Cibubur, Jakarta pada Rabu (28/7). Kegiatan hari ini meliputi pelatihan olahraga ringan, bina suasana, serta pemilihan Pak Lurah dan Bu Lurah.

Selain latihan baris-berbaris dan formasi pengibaran bendera, peserta diklat paskibraka juga akan memperoleh pembekalan materi secara daring terkait penguatan ideologi Pancasila, kepemimpinan, kewirausahaan, literasi digital, hingga pengembangan kepeloporan.

Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Niam Sholeh mengatakan seluruh peserta diklat harus terus disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes). Selain itu, juga menaati semua aturan dan mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan panitia, termasuk jadwal latihan dan istirahat.

“Selamat bergabung di PPPON untuk tugas negara. Rekan-rekan adalah duta pemuda, yang terpilih mewakili provinsi di seluruh Indonesia. Hari ini, kita menjadi saksi bahwa kita berasal dari berbagai daerah dengan keragaman budaya dan bahasa, tapi kita bersatu untuk Indonesia,” katanya saat memimpin apel.

Niam menjelaskan seluruh peserta telah menempuh rangkaian pengaturan yang ketat. Mereka mesti melakukan isolasi mandiri di kediaman selama 10 hari sebelum berangkat ke Jakarta.

Tak hanya itu, mereka juga harus mengikuti pemeriksaan kesehatan dan tes usap PCR di ibukota provinsi dua hari jelang keberangkatan. Kemudian, saat tiba di Cibubur, mereka kembali dites PCR dan discreening sebelum bertemu dan berlatih dengan peserta lainnya.

“Setibanya di PPPON, dilakukan swab PCR dan dilanjutkan karantina mandiri selama 3 hari. Hingga tahapan ini, Alhamdulillah sudah dilalui dengan baik,” katanya. Niam menambahkan, proses seleksi calon Paskibraka dilakukan secara akuntabel, transparan, dan sesuai prokes yang sangat ketat.

Sebelumnya, pada Selasa (27/7), Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali secara resmi membuka Diklat Paskibraka Nasional 2021. Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi serta sejumlah pejabat tinggi madya dan pejabat tinggi pratama di lingkungan Kemenpora dan BPIP.

Ada juga Ketua Purna Paskibra Indonesia Pusat (PPI), pejabat di lingkungan Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres), dan Garnisun Jakarta.