Sukoharjo, Gatra.com - Kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo dalam dua hari terakhir cukup tinggi, yakni 288 kasus. Untuk menekan pencegahan penularan, Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo mengambil kebijakan dengan memindahkan pasien positif ke isolasi terpusat (isoter).

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo dr Yunia Wahdiyati menyebut, saat ini kasus positif aktif di Kabupaten Sukoharjo naik menjadi 780 kasus. Diantaranya 574 isolasi mandiri, 54 isolasi terpusat (isoter) dan 151 kasus rawat inap di rumah sakit. Isoter sendiri ada dua lokasi, yakni di Asrama Haji Donohudan (AHD) 

"Update per 2 Agustus ini pasien positif Corona yang dibawa ke isoter ada 54, dan 23 orang di AHD dan di MerC UNS 31 orang," ujarnya, Selasa (3/7).

Menurut Yunia, penjemputan warga positif Covid-19 yang tengah isoman di rumah ini dalam upaya mencegah penularan virus di lingkungan keluarga. Penjemputan tersebut dilakukan di sejumlah kecamatan.

Warga yang dijemput dan dibawa ke Isoter berdasarkan rekomendasi dari Satgas Covid-19 tingkat desa. Hal itu dilihat dari tempat tinggal warga bersangkutan yang dinilai tidak memungkinkan untuk menjalani isoman di rumah masing-masing. 

Warga yang dijemput untuk menjalani isoter masing-masing dari Kartasura 29 orang, Polokarto dua orang, Mojolaban satu orang.

Sedangkan yang berasal dari Kecamatan Sukoharjo satu orang, Gatak lima orang, Grogol dua orang, Bulu satu orang, Nguter enam orang, Weru dua orang, Bendosari dua orang, dan Kecamatan Tawangsari tiga orang.

"Selama ini penambahan kasus sebagian besar dari klaster keluarga, untuk itulah dilakukan penjemputan untuk mencegah penularan di lingkungan keluarga masing-masing," terangnya.

Yunia mengingatkan kepada masyarakat untuk patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan secara 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.