Home Olahraga Apriyani Rahayu, Yang Muda, Yang Berbahaya, Siapa Pengganti Greysia Jika Pensiun?

Apriyani Rahayu, Yang Muda, Yang Berbahaya, Siapa Pengganti Greysia Jika Pensiun?

Jakarta, Gatra.com – Pebulu tangkis kebanggaan Indonesia asal Konawe, Sulawesi Tenggara, Apriyani Rahayu, baru saja sukses mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia dengan menorehkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 di nomor ganda putri bersama pasangan seniornya, Greysia Polii.

Penampilan apik Apriyani yang baru berusia 23 tahun tersebut mendapat banjir pujian dari penggemar badminton dan masyarakat Indonesia secara umum. Warganet ramai-ramai memuji kemauan kuat Apriyani yang ingin jadi juara walau hanya bermodal Rp200.000 dan sebuah raket ketika pertama kali mendatangi pelatih Eng Hian saat hendak masuk Pelatnas.

Mantan pelatih Pelatnas PBSI sekaligus pelatih PB Jaya Raya, Bambang Supriyanto, mengaku terkejut dengan capaian Greysia/Apriyani kali ini. “Memang luar biasa kemarin saya lihat. Malah saya surprise banget yang muda sangat luar biasa kemarin itu,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar secara daring pada Selasa, (3/8/2021).

“Apriyani dengan powernya, fisiknya, yang luar biasa bisa membalikkan keadaan. Kelihatan sekali powernya Apri ini agak ditakutin sama musuh-musuhnya untuk sekarang ini,” imbuh Bambang.

Di kesempatan yang sama, Ketua Harian PB Jaya Raya, Imelda Wigoeno, juga menaruh perhatian penuh dan mengapresiasi kerja keras Apriyani selama Olimpiade Tokyo berlangsung. “Kalau saya lihat sih memang salah satu yang kelihatan mencolok sekali kan endurance atau daya tahannya Apri. Dia sepanjang main itu lompat terus, loh. Lompat kanan, lompat kiri. Waduh, jadi luar biasa, gitu. Jadi, mukanya menunjukkan semangat, tapi hatinya itu tetep tenang,” ujar Imelda.

“Saya sih suka ingetin jaga hati, jaga hati, jangan lupa jaga hati supaya semangat itu tetep terkendali,” pesan Imelda kepada Apriyani suatu ketika.

Sementara itu, pelatih PB Jaya Raya lainnya, Lanny Tedjo, menilai bahwa penampilan apik Apriyani selama Olimpiade kemarin tak lepas dari peran pasangan seniornya, Greysia Polii.

“Greys bisa membawa juniornya mengatasi, apa ya, kalau kemarin saya lihat di Olimpiade itu, Apri itu bermain lebih tenang. Jadi, menenangkan Apri ini. Jadi supaya tidak terpancing dengan teriakan-teriakan lawannya yang memancing emosi, Greys ini bisa menenangkan Apri sehingga tidak terkecoh oleh permainan lawan ataupun taktik/strategi lawan,” tutur Lanny.

“Nah, di situlah peran seorang Greysia juga mendewasakan Apri di dalam lapangan. Kalau dulu mungkin sebelum sekarang-sekarang ini mainnya kalau orang Jawa bilang masih grusah-grusuh, gitu, tapi kemarin lebih tenang, lebih bersih. Ketenangannya lebih kelihatan jadi bisa mengontrol bola atau mengatur bola untuk dapat menyulitkan lawannya,” sambung Lanny.

Baru menginjak usia 23, karier profesional Apriyani masih panjang. Hanya saja, saat ini belum diketahui siapa yang akan mendampingi Apri ketika Greysia hendak gantung raket.

Greysia memang berniat pensiun dalam waktu dekat mengingat usianya yang saat ini sudah menginjak angka 33 tahun. Alasannya adalah karena dia ingin memiliki anak. Namun, sejauh ini belum ada keputusan yang pasti dari Greysia sendiri.

Walau begitu, pelatih Bambang Supriyanto sudah punya proyeksi calon pendamping Apriyani di masa depan andai Greysia benar-benar pensiun dalam waktu dekat. Ada tiga nama yang digadang-gadang akan menjadi duet Apri nanti, yaitu Ribka Sugiarto dan Siti Fadia dari klub PB Djarum, serta Yulfira Barkah yang saat ini berada di bawah naungan klub Mutiara Cardinal Bandung Club.

1814