Home Kebencanaan Relawan Pemulasaran di Blora Makamkan Lebih 200 Jenazah Covid-19

Relawan Pemulasaran di Blora Makamkan Lebih 200 Jenazah Covid-19

Blora, Gatra.com - Angka kematian akibat Covid -19 di Kabupaten Blora Jawa Tengah sempat mengalami lonjakan signifikan pada bulan Juli lalu. Ketua tim Relawan Pemulasaran jenazah Covid -19, Ahmad Labib Hilmi menyebut dalam bulan Juli, petugas telah memakamkan sebanyak 206 pasien Covid -19.

"Jadi pada Juli lalu memang angka kematian cukup banyak, ada 206 lebih yang telah kita makamkan. 130 di wilayah Blora kota dan 76 di wilayah Cepu," kata Labib dalam paparannya saat pembubaran tim relawan Pemulasaran jenazah Covid -19 di Pendopo rumah dinas Bupati, Kamis (5/8).

Labib mengatakan selama sebulan terakhir, tim telah bekerja keras. Sehingga tidak ada jenazah Covid -19 yang tidak dimakamkan.

"Kalau di media-media banyak jenazah Covid yang tidak bisa dimakamkan, di kita Alhamdulillah semua dapat tertangani. Bahkan tidak hanya pemakaman, kita kadang juga terlibat langsung pemandian pasien Covid -19," ujarnya.

Labib menyebut meski akan dibubarkan, namun pihaknya memastikan seluruh relawan akan siap kembali bergabung jika sewaktu-waktu dibutuhkan kembali.

"Kita inginnya tidak dibubarkan. Dan sewaktu-waktu ketika dibutuhkan siap kembali," tandasnya.

Sementara itu, Bupati Arif Rohman mengatakan, relawan Pemulasaran tidak akan dibubarkan, namun akan di offkan sementara mengingat angka kematian akibat Covid -19 terus melandai.

"Karena inikan memang kemarin fokus pemulasaran jenazah, Karena ini angka kematian Covid -19 di Blora semakin turun sehari rata-rata cuma satu sehingga bisa ditangani Rumah sakit. Tugasnya kita offkan dulu sementara. Tapi nanti kita tetap koordinasi untuk teman-teman kita rekrut untuk kerja-kerja sosial membantu masyarakat," ucapnya.

Arif memaparkan jika keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit saat ini hanya 20 persen. Sementara angka kematian juga terus mengalami penurunan. Namun, hasil kajian Kemendagri, Kabupaten Blora masih masuk dalam PPKM level 3.

"Jadi memang ada indikatornya. Kalau BOR kita 22 persen sekarang tinggal di angka kematian saja. Kalau bisa zero atau sehari cuma satu mungkin evaluasi tanggal 9 besok kita sudah bisa level 2," katanya.

1057