Home Ekonomi Jeritan Nelayan Bandengan Terdampak Pandemi, Tak Bisa Melaut

Jeritan Nelayan Bandengan Terdampak Pandemi, Tak Bisa Melaut

Kendal, Gatra.com - Nasib nelayan di Kelurahan Bandengan Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal Jawa Tengah bak sudah jatuh tertimpa tangga. Meski sudah menjadi bagian yang terdampak pandemi, mereka juga harus mengalami kelangkaan solar.

Akibatnya, para nelayan tak bisa melaut karena harus mengantri untuk mendapatkan solar di stasiun pengisian bahan bakar khusus nelayan yang tak jauh dari tempat pelelangan ikan (TPI) Bandengan.

Jumadi, salah seorang nelayan warga setempat menuturkan, selama mengantri solar, nelayan tidak bisa melaut. 

"Setiap kali antri solar dalam setiap harinya, kami hanya mendapat jatah 20 liter solar. Padahal kebutuhan sekali melaut membutuhkan sedikitnya 40-50 liter solar. Jadi, kami terpaksa libur dua hari tidak melaut, bisa melaut dihari ke tiga setelah solar cukup," ungkap Jumadi saat mengantri solar, Kamis (5/8).

Dikatakan, kelangkaan solar terjadi dalam seminggu terakhir. Sebelumnya, kelangkaan solar juga terjadi di bulan Juni yang berlangsung hampir sebulan lamanya. Solar yang didapatnya selama mengantri seharga Rp 5.200 perliter.

"Pendapatan kami turun drastis karena tidak bisa melaut. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari ya sangat kekurangan," ungkapnya.

Kelangkaan solar yang dirasakan nelayan di Kelurahan Bandengan juga diungkapkan Mufa'atib seorang nelayan yang ikut mengantri solar. 

"Kami antri beli disini juga harus membawa surat rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), kalau tidak bawa surat ini ya kami gak bisa beli di sini," ungkapnya.

Di surat rekomendasi dari DKP Kendal, kuota solar bagi nelayan tertulis 20 liter dalam setiap harinya. Kuota ini menurutnya tidak mencukupi untuk kebutuhan dalam sekali melaut. 
"Jadinya, kami harus antri selama dua hari mas," bebernya.

Selama tak bisa melaut karena solar langka, Mufa'atib dan nelayan di Bandengan mengaku kebingungan harus berbuat apa. Pasalnya, selama solar langka, dia tak bisa melaut dan tak mendapatkan pemasukan yang bisa digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Ia dan nelayan lainnya hanya meminta kepada pemerintah agar memperhatikan nasib nelayan yang sudah terdampak pandemi sekaligus tak bisa melaut akibat kelangkaan solar.

1345