Home Kesehatan Stok Habis, Vaksinasi Pelajar di Kota Tegal Ditunda

Stok Habis, Vaksinasi Pelajar di Kota Tegal Ditunda

Tegal, Gatra.com - Vaksinasi Covid-19 yang menyasar pelajar di Kota Tegal, Jawa Tengah dihentikan. Hal ini karena stok vaksin sudah habis.

Vaksinasi kalangan pelajar di Kota Tegal sudah dimulai sejak 29 Juli dan digelar di SMP dan SMA negeri. Namun ketika belum semua sekolah menggelar vaksinasi, stok vaksin yang ada di Dinas Kesehatan justru sudah habis, Jumat (6/8).

Hal itu diungkapkan Kepala SMPN 7 Kota Tegal Ries Murdiani. Menurut Ries, vaksinasi di sekolahnya terpaksa ditunda karena vaksin habis. "Seharusnya di sekolah kami vaksinasi mulai digelar hari ini, tapi ditunda karena vaksin habis," kata Ries, Jumat (6/8).

Ries mengungkapkan, informasi penundaan vaksinasi di sekolahnya diterima dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada Kamis (5/8) sore. Padahal, persiapan yang dilakukan sekolah sudah 100 persen, mulai dari pendataan siswa yang akan divaksin hingga penyiapan tempat untuk penyuntikan.

"Setelah dapat informasi dari dinas, kami langsung sampaikan ke orang tua siswa kalau pelaksanaan vaksinasi ditunda," katanya.

Menurut Ries, penundaan vaksinasi tersebut merupakan yang ketiga kalinya. Sebelumnya vaksinasi direncanakan digelar pada 29 Juli, tapi diundur menjadi 2 Agustus.

"Kemudian diundur lagi jadi tanggal 6 Agustus, tapi ini tidak jadi lagi. Waktu penundaan yang pertama dan kedua tidak ada alasan spesifik. Nah kalau sekarang ini alasannya katanya vaksinnya habis. Selain SMPN 7, sejumlah sekolah lain juga sama, ditunda," ujarnya.


Ries mengungkapkan, terdapat 680 siswa kelas 7, 8 dan 9 yang sudah didata untuk divaksin dari total jumlah siswa sebanyak 752 orang. Mereka merupakan siswa yang sudah dipastikan memenuhi kriteria untuk disuntik vaksin, seperti berdomisili di Kota Tegal, mendapat persetujuan orang tua dan kondisi kesehatannya baik.

"Orang tua siswa dari luar kota ada yang protes kenapa siswa yang divaksin yang dari Kota Tegal saja. Kami hanya bisa menjawab aturan dari dinas seperti itu," ujar Ries.

Menurut Ries, penundaan vaksinasi tersebut membuat orang tua siswa kecewa. Sebab mereka sudah menginginkan agar anaknya bisa divaksin sehingga pembelajaran tatap muka bisa dimulai.

"Siswa juga sama. Ingin segera divaksin karena sudah ingin masuk sekolah. Mereka bosan di rumah. Tidak ketemu guru, tidak ketemu temannya," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari membenarkan dihentikannya vaksinasi di sekolah-sekolah untuk sementara karena stok vaksin Sinovac habis.

"Ini vaksinasi di sekolah terpaksa harus dipending dulu soalnya anak-anak vaksinnya harus Sinovac. Kalau yang lain, vaksinasi tetap jalan. Pakainya Astrazeneca," ujar Prima, Jumat (6/8).

Prima juga belum dapat memastikan kapan vaksinasi kalangan pelajar bisa kembali dilanjutkan. Sebab pihaknya harus menunggu tambahan vaksin Sinovac dari pemerintah provinsi. "Semoga dalam waktu dekat," katanya.

Menurut Prima, capaian vaksinasi untuk kelompok usia pelajar atau usia 12 - 18 tahun sudah mencapai 46,53 persen dari target sasaran 26.293 orang. "Kami menyebutnya kelompok umur remaja. Ini capaiannya sudah bagus," ujarnya.

1108