Home Kesehatan BOR Turun, Gubernur Ganjar: Jateng Membaik Tapi Belum Baik

BOR Turun, Gubernur Ganjar: Jateng Membaik Tapi Belum Baik

Purwokerto, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan angka bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di ruang isolasi maupun ICU sudah mulai turun. Penyebabnya, Pemerintah Provisi Jateng telah menambah fasilitas perawatan pasien Covid-19.

Ganjar meningatkan, meski angka BOR cenderung menurun, masyarakat tetap tidak boleh lengah. "BOR-nya 50,78. Tapi kita kemarin nambah (tempat tidur) banyak sekali. Jangan lengah ya, meski BOR kita bagus, tapi jangan jadikan ini catatan seolah-olah Jateng sudah baik. Jateng membaik, tapi belum baik. Maka kita butuh dukungan masyarakat," kata dia usai meninjau vaksinasi massal di Gelanggang Olah Raga (GOR) Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (6/8).

Dia mengakui saat ini masih terdapat perbedaan data kasus antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Pemprov Jateng. Sebab, pihaknya melakukan penghimpunan data dari seluruh fasilitas kesehatan secara terbuka.

"Tidak apa-apa, ada penjelasannya kok. Perbedaan itu ada yang perlu diverifikasi. Ada juga yang memang beberapa data waktu mungkin bisa tercatat dengan baik, identitas, alamat, jenis kelamin, sakitnya apa dan seterusnya. Pusat mencoba memvalidasi data. Makanya Jateng lebih tinggi dari pusat. Sudah komunikasi dengan Menkes. Angka kematian, kesembuhan, positif, dikasih dari pusat ada, maka kita masukkan datanya," jelasnya.

Ganjar mencontohkan, saat ini dia mengunjungi Banyumas lantaran mendapat laporan kasus aktif di Banyumas yang cukup tinggi yaitu 2.613. Akan tetapi, empat daerah dengan penambahan kasus Covid-19 tertinggi pada Jumat yaitu Purworejo, Klaten, Banyumas, Cilacap.

Terkait vaksinasi, Gubernur mengatakan, pihaknya berupaya mempercepat vaksinasi. Namun, lantaran antusiasme yang tinggi, dia mengaku agak kewalahan untuk memenuhi permintaan vaksin dari masyarakat.

"Masyarakat (tanya) 'Kapan Pak, Kapan Pak', apalagi anak sekolah. Asumsinya kalau segera disuntik, bisa segera masuk sekolah," tuturnya.

Menurut Ganjar di beberapa kabupaten/kota mulai menggelentorkan vaksin untuk anak usia sekolah. Meski demikian, dia mewanti-wanti seluruh kepala daerah untuk tetap memprioritaskan vaksinasi untuk lansia dan pra-lansia.

Dia mengatakan, model vaksinasi di Banyumas patut mendapat apresiasi. Pasalnya, selain menerapkan pendaftaran secara daring, pemerintah daerah juga memiliki fasilitas vaksin keliling untuk menjangkau wilayah terpencil.

Pihaknya juga sedang menyiapkan skenario untuk pendistribusian vaksin melalui fasilitas kesehatan, termasuk kantor desa/kelurahan dengan melibatkan TNI dan Polri. Sebab, dia menerima informasi, bulan September-Oktober akan datang dalam jumlah banyak.

"Yang penting tempatnya bagus dan luas. Jateng sudah 18,83 persen atau 5,4 juta orang untuk vaksin dosis pertama, dosis kedua 10,55 persen, 3 jutaan," imbuhnya.

Sementara Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, saat ini jumlah warga yang sudah menerima di Banyumas berjumlah sekitar 14 persen. "Kita sedang menunggu vaksin Moderna untuk nakes," katanya.


 

1153