Home Kesehatan Hanya Ada Vaksin AstraZeneca, Pemkab Cilacap Minta Percepatan Pengiriman Sinovac

Hanya Ada Vaksin AstraZeneca, Pemkab Cilacap Minta Percepatan Pengiriman Sinovac

Cilacap, Gatra.com– Pemerintah Kabupaten Cilacap meminta percepatan pengiriman dan penambahan vaksin Sinovac kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, terutama untuk vaksinasi suntikan kedua. Pasalnya,vaksin Sinovac sudah habis dan yang tersedia sekarang hanya vaksin Astrazeneca.

Kepala Dinas Kesehatan Pramesti Griana Dewi mengatakan etersediaan vaksin di Cilacap yaitu AstraZeneca sebanyak 20 ribu dosis. Namun jika dosis pertama telah diberikan jenis Sinovac, maka pemberian dosis kedua harus dengan jenis vaksin yang sama.

“Penggunaannya AstraZeneca sama dengan penggunaan Sinovac, manfaatnya juga sama. Hanya saja, yang sudah menerima dosis pertama Sinovac nanti dosis kedua harus Sinovac lagi sehingga yang ada sekarang AstraZeneca hanya bisa digunakan untuk dosis pertama sehingga dosis kedua yang Sinovac tetap belum bisa disuntikkan,” jelasnya, dalam keterangannya, dikutip Selasa malam (10/9).

Dia juga menjelaskan, jeda waktu pemberian dosis pertama dan kedua antara vaksin Sinovac dan AstraZeneca membutuhkan waktu yang berbeda. Jeda waktu pemberian dosis kedua AstraZeneca memiliki rentang waktu lebih lama.

“Untuk vaksin Sinovac rentang waktu pemberian dosis pertama dan kedua adalah 28 hari, sedangkan untuk pemberian dosis kedua pada vaksin AstraZeneca lebih lama yaitu rentang waktunya 3 bulan sejak penerimaan dosis pertama,” terangnya.

Sementara, Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Farid Ma’ruf mengatakan Cilacap ditargetkan untuk memberikan 1,5 juta vaksin. Sedangkan vaksin yang sudah didrop yaitu sekitar 304ribu vaksin Sinovac. Yang sudah disuntikkan dosis pertama yaitu 184 ribu vaksin, dan yang sudah disuntikkan dosis kedua yaitu 120 ribu vaksin.

“Sehingga vaksin yang Sinovac sudah habis, padahal tanggal 10 besok jadwalnya pemberian vaksin dosis kedua. Namun tadi dari Dinkes Provinsi Jateng menyampaikan bisa diundur 1-2 minggu, tidak berpengaruh. Sehingga saya tadi langsung usul kepada Pak Ganjar melalui video conference supaya minggu ini agar vaksinnya ditambah, karena kita baru 12 persen untuk dosis pertama dan 8 persen dosis kedua,” jelasnya.

Menurut dia, kekurangan vaksin tersebut dikarenakan pendistribusian vaksin dari Pemprov Jateng kepada setiap daerah kabupaten dibagi sama rata padahal jumlah penduduk di setiap daerah berbeda-beda.

“Karena kemarin dari Provinsi itu mengirimnya sama rata. Misal Salatiga yang penduduknya lebih sedikit dari kita tetapi dikirimnya sama, sehingga di sini prosentase pemberian vaksinnya masih kurang. Akan ditambah karena memang selain mengejar target, vaksin itu sangat bermanfaat untuk memperkuat imun,” tandas Sekda.

3047