Home Gaya Hidup Pakar: Penggunaan BBM Ramah Lingkungan Perlu Digencarkan

Pakar: Penggunaan BBM Ramah Lingkungan Perlu Digencarkan

Semarang, Gatra.com - Sektor transportasi memberikan sumbangan 5-10 persen terhadap pencemaran udara, dan ikut berkontribusi memicu perubahan iklim. Dengan demikian, penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan sangat penting, sesuai dengan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 20 Tahun 2017 tentang Penerapan Bahan Bakar Standar Euro 4.

Pakar Lingkungan Universitas Diponegoro (UNDIP), Prof Syafrudin menyatakan, penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan perlu terus ditingkatkan untuk meminimalisir perubahan iklim akibat polusi udara.

Dia menjelaskan, jika polusi semakin minim, maka iklim akan semakin baik, dan otomatis indeks kesehatan masyarakat juga semakin baik. Apalagi jika bicara efisiensi, berarti BBM dengan hasil pembakaran timbal rendah dan karbon yang rendah, itu yang harus digunakan.

"Penggunaan BBM kita sekarang sudah cukup moderat. Namun memang tetap perlu didorong untuk penggunaan BBM ramah lingkungan, artinya BBM yang pembakarannya tidak menambah beban kualitas udara, seperti Pertamax Series," katanya, Rabu (11/8).

Ia menambahkan, BBM ramah lingkungan seperti Pertamax ini memiliki RON tinggi di atas 91, sehingga menghasilkan pembakaran yang baik, dengan tingkat karbon dan timbal yang rendah.

"Indonesia juga telah menandatangani Perjanjian Paris pada tahun 2016 lalu, yang artinya telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas karbon di udara," imbuhnya.

Menurut Syafrudin, penggunaan Pertamax memang harus lebih digencarkan. Hal ini bukan saja merupakan kepentingan pemerintah, tapi juga untuk perbaikan iklim dan peningkatan indeks kesehatan masyarakat sendiri.

Salah satu yang bisa dilakukan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan BBM yang ramah lingkungan adalah dengan memberikan insentif, diantaranya dengan keringanan pajak.

Ia mencontohkan, masyarakat telah menggunakan bahan bakar ramah lingkungan pada transportasinya, maka mereka diberi insentif dengan pengurangan pajak. Ini karena dia sudah memberikan kontribusi dalam lingkungan yang lebih baik.

"Penerapan penggunaan BBM ramah lingkungan juga perlu didukung oleh pemerintah daerah. Edukasi terhadap masyarakat harus terus menerus dilakukan, sehingga mereka terbiasa dalam menggunakan Pertamax Series tersebut," tandasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro, dr Susi Herawati, menambahkan, penggunaan BBM ramah lingkungan memang harus, karena kalau CO2 tinggi maka akan menyebabkan flek-flek di paru – paru dan kalau diukur dengan spirometer akan rendah.

"Dilihat dari aspek kesehatan, penggunaan BBM ramah lingkungan akan membuat udara lebih bersih dan sehat. Pasalnya, kadar gas karbondioksida (CO2) akan jauh berkurang, sehingga kesehatan paru – paru akan tetap terjaga, karena udara yang masuk ke paru – paru merupakan udara bersih," jelasnya.


 

225