Home Internasional Persyaratan Umrah, Saudi Masih Mengkaji Vaksin Sinovac

Persyaratan Umrah, Saudi Masih Mengkaji Vaksin Sinovac

Jeddah, Gatra.com - Pemerintah Arab Saudi saat ini masih melakukan kajian terkait penggunaan vaksin Sinovac dan Sinopharm. Seperti diketahui, Pemerintah Saudi belum menerima vaksin produksi Sinovac dan Sinopharm sebagai syarat masuk ke negaranya. 

Hal tersebut dapat menghambat masyarakat khususnya warga Indonesia yang mayoritas menerima suntikan Sinovac, ingin pergi ke Arab Saudi.

“Untuk vaksin Sinovac dan Sinopharm yang digunakan sejumlah negara, Kementerian Kesehatan Arab Saudi masih melakukan kajian. Dalam waktu dekat, akan dirilis hasilnya secara resmi,” ujar Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali dalam keterangannya, Kamis (12/8).

Endang mengatakan pemerintah terus berkoordinasi dengan pemerintah Saudi terkait hal ini. Diharapkan, jemaah umrah asal Indonesia dapat pergi ke tanah suci. “Kementerian Haji dan Umrah terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk memastikan apakah calon jemaah umrah dari negara lain, termasuk Indonesia, yang sudah memperoleh 2 dosis kedua vaksin tersebut masih perlu diberikan 1 dosis lagi (booster) dari 4 vaksin yang digunakan Saudi, atau bagaimana,” papar Endang.

“Sementara Sinovac dan Sinopharm saat ini sudah diakui WHO. Kemenag terus berkoordinasi dengan Kemenkes RI dan Kemenlu RI untuk membahas bersama masalah penggunaan vaksin ini,” tambahnya.

Deputi Umrah, lanjut Endang, dalam pertemuan itu juga menegaskan bahwa Pemerintah Arab Saudi lebih memprioritaskan keselamatan dan kesehatan jemaah dalam pengaturan penyelenggaraan ibadah umrah di masa pandemi. Keselamatan dan kesehatan menjadi hal utama, bukan kepentingan ekonomi dan bisnis semata.

Ada 30 negara yang masih ditangguhkan masuk ke Kerajaan Arab Saudi, antara lain: India, Pakistan, Indonesia, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, dan Lebanon, Vietnam, Korut, Korsel, dan Afghanistan.

209