Home Kebencanaan Atasi Dampak Perubahan Iklim, Kota Pekalongan Digelontor Rp86 Miliar

Atasi Dampak Perubahan Iklim, Kota Pekalongan Digelontor Rp86 Miliar

Pekalongan, Gatra.com - Kota Pekalongan, Jawa Tengah mendapatkan perhatian dari Lembaga Kemitraan (Patnership for Governance Reform) untuk mengatasi dampak perubahan ikilm berupa kenaikan permukaan air laut. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah banjir rob yang kerap melanda wilayah pesisir Kota Batik tersebut.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan Anita Heru Kusumorini mengatakan, Kota Pekalongan sebagai salah satu kota di Indonesia yang terdampak perubahan iklim mendapatkan perhatian dari Lembaga Kemitraan untuk mendapat bantuan penanganan banjir rob sebesar Rp86 miliar melalui program Adaptation Fund (AF).

"Tahun 2016 Kemitraan telah mengajukan proposal dan sudah disetujui oleh Adaptation Fund," kata Anita, Sabtu (14/8).

Anita menjelaskan, Adaptation Fund merupakan program dukungan pembiayaan proyek dan program yang membantu masyarakat rentan di negara berkembang untuk beradaptasi dengan perubahan iklim yang didirikan berdasarkan protokol Kyoto dari konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim (UNFCCC).

Kegiatan kick off Project Adaptation Fund Kota Pekalongan sudah dilaksanakan pada pertengahan Juli lalu di Ruang Amarta secara daring. Kegiatan itu melibatkan para pemangku kepentingan di Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta peneliti dari beberapa universitas, antara lain UNDIP (Universitas Diponegoro), ITB (Institut Teknologi Bandung) dan IPB (Institut Pertanian Bogor).

Kemudian pada hari Kamis (12/8) - Jumat (13/8), Kemitraan berkunjung ke Kota Pekalongan untuk melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah lokasi, yakni Tambak Degayu, TPA, Geotube, Rencana Parapet dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Pantai Slamaran untuk rencana Pelabuhan Onshore, TPI terdampak rob dan rencana peninggian tanggul, Geotube serta rencana pemindahan Parapet di Pusat Informasi Mangrove (PIM).

Menurut Anita, kunjungan lapangan tersebut untuk menentukan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan di Kota Pekalongan dalam program AF tersebut.

“Dalam program AF, ada kegiatan yang dilaksanakan di Kota Pekalongan terkait dengan adaptasi perubahan iklim yang dilaksanakan di sini. Harapannya antara lain bisa menyelamatkan garis pantai Kota Pekalongan yang di sisi barat belum ada pelindungnya. Kemudian di PIM ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Wisata Mangrove untuk bisa menumbuhkan kembali wisata mangrove untuk perlindungan pantai," ujarnya.

Anita berharap dengan menjadi fokus perhatian dari kegiatan AF Kemitraan, permasalahan-permasalahan adaptasi perubahan iklim di Kota Pekalongan antara lain yang terkait dengan permasalahan sampah dan coastal resilience (perlindungan garis pantai) dapat teratasi, termasuk pengelolaan air untuk menangani limbah dan penyediaan air bersih di Kota Pekalongan.

"Upaya ini agar dapat mengembalikan garis pantai yang tadinya sudah terkena abrasi dan sempat mundur beberapa kilometer agar bisa ditanami mangrove dan garis pantai bisa pulih kembali. Mudah-mudahan secara bertahap, permasalahan-permasalahan tersebut bisa terselesaikan" ujarnya.

1359