Home Teknologi Melalui Inovasi, Indonesia Bisa Jadi Negara Tangguh Bencana

Melalui Inovasi, Indonesia Bisa Jadi Negara Tangguh Bencana

Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza menilai saat ini Indonesia membutuhkan kebijakan dan strategi inovasi teknologi yang mampu mewujudkan Indonesia sebagai negara yang tangguh, dan tanggap akan bencana, baik bencana alam, bencana non-alam, bencana sosial, dan bencana kegagalan teknologi. 

Melalui kebijakan inovasi teknologi, Hammam yakin bahwa kerentanan dan potensi resiko bencana di tanah air akan makin terkurangi. Oleh karenanya, upaya peningkatan kapasitas melalui program penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap) teknologi pada bidang kebencanaan adalah sesuatu yang harus terus dilakukan.

“Salah satu solusinya adalah dengan menggiatkan ekosistem inovasi di bidang ini bersama dengan stakeholders lainnya. Upaya tersebut yang akan diimplementasikan pada Kebijakan dan Strategi Riset, dan Inovasi Teknologi Kebencanaan,” kata Hammam dalam sambutannya dalam Webinar Kebijakan dan Strategi Inovasi Teknologi Kebencanaan secara virtual, Kamis (19/8).

Hammam juga menyebut, peningkatan frekuensi bencana di Indonesia nyatanya mempunya dampak besar terhadap kerugian berupa perlambatan ekonomi. Hal ini tentunya akan menggangu langkah pemerintah di masa pandemi covid-19 yang belakangan memiliki program besar untuk melakukan pemulihan ekonomi di semua sektor.

Menurut catatan Kementerian Keuangan, kerugian ekonomi akibat bencana rata-rata mencapai Rp 22,8 triliun tiap tahun. Hammam menilai kerugian tersebut dapat diminimalisir, karena bencana yang terjadi kerap berulang tiap tahunnya dalam suatu periode tertentu.

“Hal tersebut dapat diantisipasi dengan kajian mendalam untuk bencana jenis tertentu dan di wilayah yang spesifik. Hasil kajian tersebut pun nantinya akan dibuat pemodelan yang selanjutnya diolah menggunakan bantuan teknologi KA. Proses tersebut pun telah BPPT mulai dalam program PEKA Tsunami, dan PEKA Karhutla,” bebernya.

Tantangan kebencaan makin meningkat tak kala paradigma penanggulangan bencana telah mengalami perubahan secara global. Beberapa pendekatan baru dalam kebencanaan telah menjadi perhatian dunia meliputi isu sustainable development goals (SDGs), global platform for disaster risk reduction (DRR), climate change, zero emission, dan save ocean.

Hamam mengatakan bahwa perubahan paradigma tersebut pun memberikan tantangan baru bagi Indonesia untuk berperan aktif dalam agenda pengurangan risiko bencana, baik secara nasional maupun global, terlebih pada tahun 2020 negara yang akan menjadi tuan rumah pertemuan Global Platform for DRR di Bali.

“Kita harus bersiap dan mampu menunjukkan kepada masyarakat global bahwa Indonesia merupakan negara tangguh dan tanggap bencana. Ekosistem inovasi teknologi kebencanaan sudah harus mulai mengubah mindset dan aware akan isu penting mengenai pengembangan teknologi,” katanya.

398